Cerpen
Lima Teknik Menulis Pembukaan Cerita Pendek yang Perlu Anda Ketahui dan Pelajari dengan Seksama
Arti lainnya, cerita yang kita bikin memiliki candu yang membuat pembaca terpesona dan terpaku membacanya sampai selesai untuk mendapatkan kenikmatan
SRIPOKU.COM, JAKARTA -- Menulis cerita pendek (cerpen) memang membutuhkan teknik khusus.
Kenapa? Kembali ke definisi, cerita pendek adalah cerita yang habis dibaca dalam sekali duduk.
Artinya, kita kudu membuat pembaca bisa menghabiskan cerita hanya dalam sekali duduk tanpa beranjak pergi ke mana pun.
Arti lainnya, cerita yang kita bikin itu memiliki candu yang membuat pembaca terpesona dan terpaku membacanya sampai selesai untuk mendapatkan kenikmatan.
• Larangan Membuka Mulut, Cerpen Terbaru Karya Artie Ahmad, Menyentuh, Sarat akan Makna Kehidupan
Tentu, dalam menulis cerita pendek yang seperti itu, kita harus memaku pembaca sejak cerita dimulai.
Dan membuka cerita pendek pun ada teknik khusus sehingga pembaca langsung tertarik dan ingin melanjutkan cerita tersebut.
Apalagi jika cerita pendek kamu mau diikutkan ke lomba atau kirim ke koran.
Berikut beberapa teknik membuka cerita di antaranya:
- Bukalah dengan dialog
Tentu, dialog yang kita bikin itu bukan sembarang dialog.
Dialog itu harus menggambarkan karakter atau memperkuat penokohan.
Dialog yang dijadikan pembukaan cerita adalah dialog yang menarik, dialog yang menyimpan konflik, dialog yang bikin pembaca menjadi penasaran.
"ALINA, tolong aku!"
"Kamu di mana sekarang?"
"Di kartu pos."
"Kartu pos?"
"Iya, aku terkurung di dalam kartu pos."
"Sontoloyo!
(dalam Macondo, Melankolia)
- Bukalah dengan setting atau latar
Ketika duduk di bangku sekolah, kita tentu sering mendengar pembukaan cerita seperti Pada suatu hari, di kerajaan Antah Berantah atau penggambaran latar dengan suasana alam.
Nah, cara itu sebenarnya efektif juga asal tidak klise atau melakukan perulangan atau penggunaan kalimat yang sering digunakan.