Cerpen
Lima Teknik Menulis Pembukaan Cerita Pendek yang Perlu Anda Ketahui dan Pelajari dengan Seksama
Arti lainnya, cerita yang kita bikin memiliki candu yang membuat pembaca terpesona dan terpaku membacanya sampai selesai untuk mendapatkan kenikmatan
Di stasiun Koenji, aku menaiki salah satu kereta cepat jalur Chuo.
Gerbong yang aku tempati kosong, dan aku satu-satunya penumpang di gerbong tersebut.
Hari ini aku tidak memiliki rencana atau kegiatan apapun sehingga aku dapat pergi ke manapun dan melakukan apapun sesuka hatiku.
Jam menunjukkan pukul sepuluh pagi, dan karena sekarang adalah musim panas, udara di sekitarku terasa sangat menyengat.
(dalam Tersesat di Kota Kucing)
Suatu pagi yang cerah di bulan April, di pinggiran jalan sempit di Harajuku, sebuah area perbelanjaan di Tokyo, aku berjalan melewati seorang gadis yang 100% sempurna.
(dalam Dia yang Sempurna)
- Bukalah dengan Konflik atau Tegangan
Cara membuka cerita seperti ini membutuhkan intensitas yang tinggi dari seorang pengarang.
Kalau di film, Avengers :The Infinity War bisa dijadikan contoh ketika penonton sudah dibuat tegang di awal ketika Thanos menginvasi kapal yang dinaiki Thor.
BIASANYA, setiap cerita pembunuhan akan dimulai dengan ditemukannya mayat korban.
Lalu dimulailah penyelidikan oleh seorang inspektur polisi, meneliti satu per satu misteri sampai ditemukan motif dan bukti-bukti yang mengarahkan kebenaran siapa pelaku pembunuhan.
Tetapi, saya tidak akan bercerita dengan metode kuno seperti itu.
Saya akan mulai dengan sebuah pengakuan, sayalah yang telah melakukan pembunuhan dengan memukulkan benda keras ke kepala, berkali-kali (saya akan berhenti kalau sudah merasa puas), sampai berdarah-darah dan sang korban sudah tak lagi menghembuskan napas.
Kemudian, akan saya tinggalkan sebuah jam dinding di samping mayat korban. Jam dinding yang jarum-jarumnya sudah saya atur sesuai urutan dan waktu pembunuhan.
(dalam Seseorang dengan Agenda di Tubuh)