Berita Pagaralam
Diklaim ada 300 Karung Sampah di Jalur Pendakian Gunung Dempo Pagaralam, Sampah dari 4.000 Pendaki
Berdasarlan patauan KPH sampah yang ada dilokasi jalur sampai pelataran Gunung Dempo ada sebanyak 200 sampai 300 karung.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Welly Hadinata
Laporan wartawan Sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Banyaknya sampah dikawasan Gunung Dempo Pagaralam Sumsel terutama di kawasan jalur pendakian melalui jalur Pintu Rimba atau kampung IV menjadi viral setelah sejumlah akun media sosial menampilkan foto banyaknya sampah dijalur pendakian.
Kondisi ini membuat banyak aktivis lingkungan dan para pecinta alam di Pagaralam bahkan luar Pagaralam geram akan hal tersebut.
Bahkan komunitas pecinta alam Pagaralam Kopabesh dan Forpa langsung turun tangan mengambil dan menurunkan sampah yang ada di kawasan tersebut.
Namun ada fakta baru yang didapati setelah pihak UPTD Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Pagaralam melakukan pantauan langsung ke lokasi Gunung Dempo.
• Komunitas Pecinta Alam di Pagaralam Turunkan 7 Karung Berisi Sampah dari Gunung Dempo
• Banyak Sampah di Gunung Dempo, Begini Respon Pemkot Pagaralam
Berdasarkan patauan KPH sampah yang ada dilokasi jalur sampai pelataran Gunung Dempo ada sebanyak 200 sampai 300 karung.
"Berdasarkan data dari hasil pantauan tim kita diatas sampah yang ada dikawasan Dempo sebanyak 200 sampai 300 karung sampah," ujar PLT Kepala KPH Pagaralam Agus Budiman saat kegiatan Sumsel Virtual Fest di Sripoku.com, Senin (31/8/2020).
Padahal sebelumnya pihak KPH sudah melakukan himbauan sejak tanggal 15 sampai 18 Agustus 2020 bagi pendaki untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak mengambil kayu panjang umur.
"Petugas kita sudah stanby dari tanggal 15 Agustus dikawasan kampung IV. Dari data yang kita dapat saat pendakian di 17 Agustus ada sekitar 1.500 pendaki yang melalui jalur Kampung IV.
Namun memang ada beberapa jalur tikus pendakian yang membuat pendaki yang ada di puncak dempo mencapai 4.000 pendaki," katanya.
• GUNUNG DEMPO Pagaralam Diserbu Pendaki, ada Rombongan Wakapolda Sumsel Brigjen Pol Rudi Setiawan
• Kisah Nely, 26 Tahun Jadi Pengawas Proses Pelayuan Daun Teh di Pabrik Teh Gunung Dempo Pagaralam
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pagaralam, Joni mengatakan, bahwa pemkot Pagaralam sudah membuat keputusan bersama dengan KPH dan pecinta alam untuk pengelolaan kawasan Gunung Dempo.
"Nantinya akan ada point-poin penting yang diambil agar kelestarian lingkungan dikawasan Dempo dapat terjaga dan ekosistem dikawasan tersebut juga tetap seimbang," jelasnya.
Dian Saputra pecinta alam Pagaralam menambahkan, bahwa agar kawasan Dempo dapat terjaga maka pemkot Pagaralam dan pihak terkait lainnya dapat segera membuat aturan dan Sanksi serta SOP pendakian.
"Tiga hal itu penting agar pendaki tidak meninggalkan sampah dan merusak lingkungan dikawasan Dempo," ungkapnya.