Berita Pagaralam
Banyak Sampah di Gunung Dempo, Begini Respon Pemkot Pagaralam
Beredarnya foto dan video tumpukan sampah dijalur Pendakian Gunung Dempo yaitu di kawasan Shelter II menjadi perbincangan
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM, PAGARALAM -- Beredarnya foto dan video tumpukan sampah dijalur Pendakian Gunung Dempo yaitu di kawasan Shelter II menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Kota Pagaralam.
Terutama para pengiat pelestarian Gunung Dempo atau pecinta alam.
Melihat kondisi itu pecinta alam Kota Pagaralam yang tergabung Forum Pecinta Alam Pagaralam (Forpa) langsung turun tangan melakukan pembersihan kawasan tersebut.
Dengan inisiatif sendiri tumpukan sampah tersebut langsung diturunkan.
Terkait hal itu pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam sangat menyayangkan kondisi tersebut.
Seharusnya sebagai pendaki harus dapat menjaga kondisi alam sekitar agar dapat terjaga.
• Fakta-fakta Sejoli Tenggelam di Sungai Musi Palembang, Ada Chat Bunuh Diri Hingga Diduga Terjatuh
• Tegar Sempat Ajak Meliana Pamit ke Orangtuanya Mau Jalan-jalan, Ternyata Loncat ke Sungai Musi
"Kami sebagai pemerintah Kota Pagaralam sangat menyayangkan hal itu.
Hal ini menunjukan bahwa kesadaran sejumlah oknum pendaki dalam menjaga kebersihan lingkungan masih kurang," ujar Kepala Dinas Pariwisata Kota Pagaralam, Burlian kepada sripoku.com.
Untuk mengatasi agar hal tersebut tidak terjadi lagi Pemkot Pagaralam merencanakan melakukan pengelolahan kawasan Gunung Dempo untuk menjaga lingkungan sekitarnya.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pihak KPH Sumsel terkait rencana pengelolahan kawasan Gunung Dempo.
Pasalnya kawasan Dempo ini merupakan hutan lindung yang di bawah naungan KPH Sumsel," katanya.
Nantinya Pemkot akan melibatkan para pecinta alam Pagaralam untuk ikut mengelola kawasan Dempo dengan protokol yang sesuai.
• Paman Meliana Ungkap Pesan Tegar akan Bunuh Diri, Sejoli yang Ditemukan Tewas di Sungai Musi
• Kata Guru Meliana, Wanita yang Lompat ke Sungai Musi Bareng Pacar, Anak Cerdas di Bidang Akademik
"Nantinya akan kita bentuk organisasinya dan juga akan membuat protap pengelolahan kawasan dempo itu sendiri.
Kita harap rencana ini akan cepat terealisasi agar kedepan kawasan Dempo dapat terjaga," ungkapnya.
Sementara itu, Dian (32) pecinta alam Pagaralam mengharapkan agar rencana pengelolahan kawasan Dempo dapat segera direalisasikan.
Hal ini agar kelestarian alam dikawasan Dempo dapat terjaga.
"Jika dikelolah dengan baik maka kejadian ini tidak akan terulang.
Karena berdasarkan aturannya setiap pendaki yang akan naik akan diperiksa barang bawaannya dan saat turun akan kembali diperiksa barang bawaannya," ujarnya