Virus Corona di Sumsel

Jenazah Dibawa Pulang Paksa Keluarga di Lubuklinggau Positif Covid-19, Keluarga Sempat tak Koperatif

Pasien PDP di Lubuklinggau yang jasadnya dibawa paksa pulang oleh keluarga ternyata positif Covid-19.

Editor: Yandi Triansyah
Tribunnews.com
Virus Corona (Ilustrasi) 

Karena yang datang, yang takziah, keluarga dekatnya, semuanya harus ditracing dan di swab test," paparnya.

Menurutnya, harusnya masyarakat juga tahu bahwa tingkat penularan Covid-19 ini sangat tinggi, hendaknya masyarakat sadar karena sekali lagi lebih baik mencegah dari pada mengobati.

"Kalau sudah kena bagaimana coba, apa bisa mereka isolasi mandiri, tidak kan, terpaksa harus diisolasi di Bandiklat atau rumah sakit kalau dia bergejala.

Kalau dikubur secara Covid -19 kan enak, tidak repot semuanya aman dan lebih bagus," ungkapnya

Sanim (64 tahun) suami almarhumah saat dibincangi dirumahnya Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur II.
Sanim (64 tahun) suami almarhumah saat dibincangi dirumahnya Kelurahan Jawa Kanan SS, Kecamatan Lubuklinggau Timur II. (SRIPOKU.COM / Eko Hepronis)

Keluarga Takut Diasingkan Warga

Sanim (64 tahun) suami almarhuma mengatakan, insiden pengambilan paksa tersebut terjadi saat
pihak rumah sakit menyatakan jika istrinya meninggal karena terpapar Covid-19.

"Saya mintak bawa pulang karena saya takut semua warga di lingkungan saya ini mengecap kami kena Covid-19," kata Sanim.

Sanim mengaku, saat itu sempat bersitegang dengan pihak rumah sakit DKT Lubuklinggau, karena mereka memaksa ingin memakamkan istrinya melalui prosedur Covid-19.

"Kami bawa sendiri pulang pakai mobil taksi Kayu Ara warna hijau, karena dari pihak rumah sakit mau memasukkannya dalam plastik dan mau dimasukkan dalam peti, saya tidak mau," ujarnya.

Seorang Perempuan di Banyuasin Kaget Usai Beli Mobil Dapat Motor, Alhamdulillah Rezeki Keluarga

 

Pasutri di Empat Lawang Positif Covid-19, Padahal Tidak Kontak dengan Pasien Maupun Bepergian

Sanim menuturkan, istrinya memang mengalami sakit batu kering yang dialaminya sejak seminggu terakhir, karena tak kunjung sembuh dua hari lalu pihak keluarga membawanya ke Rumah Sakit DKT Lubuklinggau.

"Kalau dihitung baru sehari semalam, ninggal di rumah sakit, setelah itu pihak rumah sakit mintak mau dimakamkan cara Covid, padahal istrinya saya itu tidak kena Covid-19 saya tidak mau," terangnya.

Ia menambahkan, jika istrinya memang benar terkena Covid-19, pasti semua keluarganya, mulai anak-anaknya hingga cucunya terpapar Covid-19 sebelum istrinya masuk rumah sakit.

"Kalau kami biarkan dianggap kena Covid-19 nanti kami diasingkan tetangga di kampung ini, padahal saya tidak kena, saya bergaul dengan warga sini, saya salat dengan warga, tidak ada saya kena Covid," terangnya.

Tendang Teman Kencan, Seorang Waria di Palembang Emosi Gara-gara Jasa Servisnya tak Dibayar

 

Chord Lagu Betrand Peto dan Sarwendah - Anak Nusantara, Lagu Terbaru untuk Sambut HUT RI ke-75

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved