Mencegah Zoonosis

Mencegah “Zoonosis “ Pada Hewan Kurban

Baru saja penyembelihan ibadah kurban dilaksanakan di seluruh penjuru dunia.

Editor: Salman Rasyidin
ist
DR.Drh.Jafrizal, MM 

Usaha-usaha di atas merupakan upaya untuk tetap menjaga agar produk hewan kurban dan he­wan disekitar kita agar selalu sehat.

 Akan tetapi, upaya tersebut tentunya bukan hal yang gampang bila tidak didukung dengan kesepahaman dan kemauan.

Kesepahaman yang di­mak­sud disini adalah bahwa penyakit zoonosis telah menjadikan kita menjadi krisis kesehatan, de­ngan krisis kesehatan akan mengeluarkan banyak anggaran untuk pengobatan.

Dari pada mengeluarkan banyak anggaran untuk pengobatan maka tindakan pencegahan menjadi pi­lih­an.

Pencegahan pada hewan penular menjadi hal yang lebih baik dilakukan sebelum menular ke manusia, namun membutuhkan sumber daya manusia dalam hal ini dokter hewan­/pa­ra­medik kesehatan hewan di lapangan.

Setelah kesepahaman, selanjutnya dibutuhkan kemauan un­tuk melakukan upaya pencegahan penyakit hewan dan keamanan produk hewanmulai dari kandang sampai ke meja makan (farm to table). .

Kesehatan Hewan Kurban

ILUSTRASI --Para pekerja tengah memberikan makan sapi di peternakan Idil di kawasan Sako Palembang,  Selasa (14/7/2020).
ILUSTRASI --Para pekerja tengah memberikan makan sapi di peternakan Idil di kawasan Sako Palembang, Selasa (14/7/2020). (SRIPOKU.COM / Odi Aria)

Tak dapat dibantah bahwa kita belum memberikan perhatian yang serius pada sumber pe­nyebab penyakit zoonosis yakni kesehatan hewan.

Bagaimana tidak nilai nyawa hewan selalu di­bandingkan dengan nilai rupiah bukan melihat dari hubungan hewan dalam ekosistem.

Padahal dengan menyehatkan hewan maka manusia juga akan sehat.

Begitu juga denga he­wan kurban, bila kesehatan hewan kurban baik maka orang yang terlibat dalam proses kurban seperti peternak, penjual, pembeli, penerima daging akan sehat.

Bagaimana jikalau hewan tersebut terserang suatu penyakit yang dapat menular ke manusia seperti anthrak, influenza, ra­bies dan lain sebagainya.

Hal ini akan berakibat fatal dan membahayakan kesehatan ma­nusia.

Kepastian kesehatan hewan kurban dalam mengendalikan penyakit hewan menular telah di­lakukan oleh pemerintah daerah selama ini adalah dengan menurunkan tim pemantau ke­sehatan hewan kurban

dengan jumlah dokter hewan/paramedi kesehatan hewan yang ber­va­riasi.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved