Mencegah Zoonosis

Mencegah “Zoonosis “ Pada Hewan Kurban

Baru saja penyembelihan ibadah kurban dilaksanakan di seluruh penjuru dunia.

Editor: Salman Rasyidin
ist
DR.Drh.Jafrizal, MM 

Penyakit zoonosis pada hewan kurban sedikitnya ada 9 jenis yang berpotensi ada menular ke­­pada manusia adalah:

Anthrak, Brucellosis, Bovine Spongiform Encephalitis (sapi gila), Bo­vine Tuberculosis penyebab Tuberkulosis pada manusia, Toksoplasmosis, Cystecercosis yang menyebabkan cacing pita pada manusia, jamur dan kudis serta Orf pada kambing.

Dari 9 jenis tersebut tentu saja yang sudah ada di Indinesia ada 8 jenis kecuali penyaklit sapi gila.

Jenis penyakit-penyakit zoonosis tersebut tentu saja bukan penyakit yang mudah dikenali oleh orang awam.

Hal ini menjadi alasan banyak masyarakat kita kurang waspada dalam me­na­ngani penyembelihan hewan kurban.

Penularan dan Pencegahan Penyakit

Penularan penyakit dari hewan dapat terjadi bila hewan menderita sakit.

 Hanya hewan yang menderita penyakit menular yang dapat menularkan penyakit kepada manusia.

Penularan dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu kontak langsung dengan hewan yang menderita sa­kit pada saat hewan belum dipotong dan saat pemotongan atau kontak tidak langsung de­ngan vektor/perantara yang membawa penyakit seperti dibawa oleh lalat dan insektisida la­innya.

Penularan juga dapat terjadi melalui konsumsi daging yang berasal dari hewan sakit, a­tau melalui aerosol di udara ketika seseorang berada di lingkungan yang tercemar.

Hewan pe­nu­larnya bisa dari satwa liar, hewan kesayangan, hewan ternak dan hewan yang berada di sekitar ru­mah, seperti tikus, kelelawar, serta insekta yang hidup berdampingan dengan hewan kur­ban.

Melihat banyaknya hewan penular dan cara penularannya tentu saja untuk melakukan an­tisipasi penularanya dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh tentang penyakit zoonosis satu per satu pada hewan kurban.

Secara ringkas dapat kita bagi upaya pencegahan dalam rangka an­tisipasi agar tidak menular dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Memantau dan me­ngawasi lalu lintas hewan sehingga dapat dikontrol asal hewan kurban;

Melakukan pe­me­rik­sa laboratorium untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang kemungkinan memiliki peluang lebih besar untuk menularkan penyakit kepada manusia, melakukan vaksinasi untuk menungkatkan imunitas dari hewan, memantau kesehatan hewan dan tata laksana pe­ter­na­kan, memperketat pengawasan lalu lintas hewan,mensosialisasikan gejala klinis hewan yang ter­tular penyakit zoonosis, melarang memasukkan produk hewan yang berasal dari daerah ter­tular, menjaga kebersihan, melakukan biosekurity dan desinfeksi lingkungan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved