Mencegah Zoonosis
Mencegah “Zoonosis “ Pada Hewan Kurban
Baru saja penyembelihan ibadah kurban dilaksanakan di seluruh penjuru dunia.
Penyakit zoonosis pada hewan kurban sedikitnya ada 9 jenis yang berpotensi ada menular kepada manusia adalah:
Anthrak, Brucellosis, Bovine Spongiform Encephalitis (sapi gila), Bovine Tuberculosis penyebab Tuberkulosis pada manusia, Toksoplasmosis, Cystecercosis yang menyebabkan cacing pita pada manusia, jamur dan kudis serta Orf pada kambing.
Dari 9 jenis tersebut tentu saja yang sudah ada di Indinesia ada 8 jenis kecuali penyaklit sapi gila.
Jenis penyakit-penyakit zoonosis tersebut tentu saja bukan penyakit yang mudah dikenali oleh orang awam.
Hal ini menjadi alasan banyak masyarakat kita kurang waspada dalam menangani penyembelihan hewan kurban.
Penularan dan Pencegahan Penyakit
Penularan penyakit dari hewan dapat terjadi bila hewan menderita sakit.
Hanya hewan yang menderita penyakit menular yang dapat menularkan penyakit kepada manusia.
Penularan dapat terjadi melalui beberapa cara, yaitu kontak langsung dengan hewan yang menderita sakit pada saat hewan belum dipotong dan saat pemotongan atau kontak tidak langsung dengan vektor/perantara yang membawa penyakit seperti dibawa oleh lalat dan insektisida lainnya.
Penularan juga dapat terjadi melalui konsumsi daging yang berasal dari hewan sakit, atau melalui aerosol di udara ketika seseorang berada di lingkungan yang tercemar.
Hewan penularnya bisa dari satwa liar, hewan kesayangan, hewan ternak dan hewan yang berada di sekitar rumah, seperti tikus, kelelawar, serta insekta yang hidup berdampingan dengan hewan kurban.
Melihat banyaknya hewan penular dan cara penularannya tentu saja untuk melakukan antisipasi penularanya dibutuhkan pemahaman yang menyeluruh tentang penyakit zoonosis satu per satu pada hewan kurban.
Secara ringkas dapat kita bagi upaya pencegahan dalam rangka antisipasi agar tidak menular dengan langkah-langkah sebagai berikut:
Memantau dan mengawasi lalu lintas hewan sehingga dapat dikontrol asal hewan kurban;
Melakukan pemeriksa laboratorium untuk memastikan kesehatan hewan kurban yang kemungkinan memiliki peluang lebih besar untuk menularkan penyakit kepada manusia, melakukan vaksinasi untuk menungkatkan imunitas dari hewan, memantau kesehatan hewan dan tata laksana peternakan, memperketat pengawasan lalu lintas hewan,mensosialisasikan gejala klinis hewan yang tertular penyakit zoonosis, melarang memasukkan produk hewan yang berasal dari daerah tertular, menjaga kebersihan, melakukan biosekurity dan desinfeksi lingkungan.
