Mencegah Zoonosis
Mencegah “Zoonosis “ Pada Hewan Kurban
Baru saja penyembelihan ibadah kurban dilaksanakan di seluruh penjuru dunia.
Oleh: DR.Drh.Jafrizal, MM
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia Cabang Sumsel
Baru saja penyembelihan ibadah kurban dilaksanakan di seluruh penjuru dunia.
Selain tujuan ibadah dan kepedulian yang ikhlas pada sesama, penyembelihan hewan kurban memiliki sisi lain yang masih banyak diabaikan yakni kesehatan hewan terkait penyakit menular.
Kesehatan hewan kurban menjadi hal khusus yang harus diperhatikan selainsyarat syariat hewan kurban cukup umur dan tidak cacat.
Sehat dalam kaca mata kesehatan hewan artinya hewan dan produk daging yang dihasilkan aman dari agen penyakit kimiawi, biologi dan fisik yang dapat membahayakan kesehatan manusia atau bebas dari penyakit zoonosis.
Pada akhir kita dapat memperoleh daging hewan kurban yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal (ASUH).
Menurut WHO, tidak kurang dari 300 zoonosis/penyakit hewan yang dapat menulari manusia di dunia.
Dalam 20 tahun terakhir, 75 persen penyakit menular baru yang terjadi pada manusia merupakan penyakit zoonosis.
Sejarah telah mencatat, setidaknya ada beberapa enam penyakit zoonosis (menular dari hewan ke manusia) yangmematikan pernah terjadi di dunia:
Influenza pada tahun 1918 pada unggas telah membunuh 50 juta orang dan 2009 pada babi telah membunuh 300 ribuan orang di di 214 negara;
Ebola dari kelelawar di Afrika Barat 40 tahun lalu telah menewaskan 13 ribuan orang,
Demam berdarah dari nyamuk telah menginfeksi 390 juta orang secara global setiap tahunnya, serta penyakit Rabies yang tak pernah tuntas di Indonesia,
Leptospirosis yang berasal dari tikus,
Anthrak yang masih mewabah di Gorontalo, Covid-19 yang disinyalir dari kelelawar serta Tuberkulosisyang masih mewabah sampai saat ini.
