Berita Muratara

Mengenal Tradisi Melangun dan Basale, Tradisi Suku Anak Dalam di Muratara yang Mulai Ditinggalkan

Suku Anak Dalam adalah kelompok Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan.

Editor: Yandi Triansyah
SRIPOKU.COM / Rahmat Aizullah
Japaren, Ketua Adat Suku Anak Dalam di Desa Sungai Jernih, Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

"Sekitar tahun 1960-an, ada pemerintah namanya Pesirah, jadi mereka diberi pemahaman, mereka tetap di rumah walaupun ada anggota keluarga yang meninggal.

Ternyata tidak terjadi apa-apa, walaupun mereka tidak pindah, dari situlah tradisi melangun mulai hilang," ceritanya.

Bandara SMB II Palembang Tak Sediakan Jalur Khusus Penumpang dengan Hasil PCR Negatif, Ini Alasannya

 

Isak Tangis Iringi Pemakaman Yanto, Warga OKI Sumsel yang Ditemukan Meninggal di Pelabuhan Merak

Begitu pun tradisi "basale" kata Supandri, sudah tidak pernah dijumpai kembali di kalangan Suku Anak Dalam.

Pemerintah telah menganjurkan agar warga Suku Anak Dalam berobat di pusat kesehatan masyarakat apabila ada yang menderita sakit.

"Mereka bisa berobat di pusat kesehatan yang disediakan pemerintah, ternyata beberapa penyakitnya bisa disembuhkan.

Dari situ pula akhirnya tradisi basale itu juga perlahan mulai ditinggalkan Suku Anak Dalam," katanya.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved