Virus Corona di Sumsel
Curhat Peternak di Sumsel Kesulitan Jual Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19
Pandemi Covid-19 yang melanda Sumsel berdampak ke berbagai sektor. Salah satunya adalah bisnis jual-beli hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 1441
Penulis: Odi Aria Saputra | Editor: Yandi Triansyah
Curhat Peternak di Sumsel Kesulitan Jual Hewan Kurban di Tengah Pandemi Covid-19, Penjual Wajib Milik SKKH
Laporan wartawan Sripoku.com, Odi Aria
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Pandemi Covid-19 yang melanda Sumsel berdampak ke berbagai sektor.
Salah satunya adalah bisnis jual-beli hewan kurban jelang hari raya Idul Adha 1441 H.
Para pelaku usaha hewan ternak di Sumsel mengaku kesulitan menjual hewan kurban.
Hingga tiga pekan jelang lebaran, para pembeli yang memesan hewan kurban terbilang masih cukup sepi, berbeda dengan tahun sebelumnya.
Idil Fitriansyah, peternak sapi di kawasan Sako Palembang mengatakan kondisi saat ini sangat tidak baik bagi penjualan sapi.
• Wakil Walikota Palembang, Dorong Setiap Kecamatan Ada TPS 3R, Begini Tanggapan DLHK
• 295 Tenaga Medis Terpapar Positif Covid-19, IDI Sebut Ada 19 Dokter yang Meninggal Dunia
Sebab belum ada tanda-tanda penjualan akan membaik.
Padahal di tahun sebelumnya, sapi yang berhasil keluar dari peternakannya bisa mencapai 168 ekor.
Tapi saat ini justru sapi yang terjual baru mencapai 52 ekor.
"Permintaan sapi saya tahun ini berkurang jauh, kalau kita hitung turunnya mencapai 40 persen dibandingkan tahun lalu," katanya, Selasa (14/7/2020).
Ia mengaku, sepinya minat warga membeli hewan kurban pada tahun ini tidak terlepas dari dampak covid-19 yang saat ini melanda. Dengan kondisi ekonomi yang tengah sulit, membuat pengiriman sapi ikut terganggu.
• Kasus Covid-19 Meningkat, Aktivitas Jual Beli di Komperta Pendopo PALI Dihentikan
• Fakta Baru Misteri Kematian Editor MetroTV, Berikut Motif Sementara Dibalik Pembunuhan Yodi Prabowo
Dipeternakan miliknya, Idil hanya menjual sapi berjenis Limosin, Simental, Ongole, Bali dan lokal.
Kalau pun membutuhkan tambahan stok daging sapi, ia akan mendatangkannya dari provinsi tetangga seperti Lampung.
Selain itu, biasanya peternakan milik Idil mendatangkan sapi dari Pulau Jawa dan Provinsi Lampung. Namun sejak pandemik, sapi-sapi miliknya yang berada di Jawa terpaksa banyak tertahan.
"Penjualan sapi turun karena pembelinya tidak ada.
Biasanya kita banyak menerima pesanan dari beberapa kabupaten dan kota di Sumsel seperti Palembang, Prabumulih dan Ogan Ilir," ungkap Idil.
• Manfaat Kesehatan Rutin Minum Rebusan Serai
• Update Covid-19 di Sumsel, Kasus Positif Virus Corona Bertambah 51, Total Kasus 2754
Romadon, penjual hewan kurban lainnya di kawasan Plaju juga mengeluhkan sepinya pembeli meski hari Raya Idul Adha sudah tidak lama lagi.
Ia menyebut, kondisi ini jauh berbeda dari tahun-tahun sebelum adanya virus Corona.
Dengan kondisi sepinya pembeli pria bertubuh gempal ini mengaku terpaksa harus mengurangi stok hewan kurban.
Pasalnya, di tengah pandemi virus Corona tingkat permintaan hewan kurban mengalami penurunan hingga 50 persen.
"Untuk satu ekor sapi saya jual muali dari Rp 18 juta dan kambing Rp 2 juta.
Tahun ini jumlah hewan kambing yang saya siapkan hanya ada sebanyak 20 ekor kambing, sedangkan sapi ada enam ekor," terangnya.
• Ada 102 Jabatan Kades di Empat Lawang Berakhir Tahun Depan, Belum Ada Petunjuk Gelar Pilkades
• VIRAL - Kronologi Wasit Jadi Korban Amukan Pemain Hingga Diinjak-injak, Pada Laga Silaturahmi
Ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Sumsel, drh. Jafrizal mengatakan, pihaknya membentuk tim beranggotakan 50 orang dari Dinas Peternakan dan dokter hewan.
Tim ini akan memantau penjualan hewan ternak jelang Idul Adha di Sumsel.
Pihaknya juga memastikan para penjual hewan kurban harus memiliki Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).
"Kita sudah membentuk tim untuk di Kota Palembang guna memeriksa kesehatan hewan," ujarnya