Liputan Eksklusif
Penumpang Angkutan Darat tak Diwajibkan Rapid Test, Kata Dishub Sumsel: Sebaiknya Siapkan Saja
Para penumpang tidak dijelaskan bahwa wajib melampirkan dokumen kesehatan saat akan menaiki bus kota
PALEMBANG, SRIPO -- Kepala Dinas Perhubungan Sumsel, Nelson Firdaus mengungkapkan, para penumpang bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tidak diwajibkan membawa dokumen kesehatan berupa hasil rapid test dan Surat Izin Keluar Masuk (SIKM) saat akan melakukan perjalanan.
Nelson menjelaskan, dalam masa pandemi saat ini pihaknya berpatokan dengan Surat Edaran Gugus Tugas Nomor 7, tentang kriteria dan persyaratan perjalanan orang dalam masa adaptasi kebiasaan baru menuju masyarakat produktif dan aman Corona Virus Disease (Covid-19).
Menurutnya, dalam aturan Dirjen Perhubungan Darat, para penumpang tidak dijelaskan bahwa wajib melampirkan dokumen kesehatan saat akan menaiki bus kota dalam melakukan perjalanan jauh.
• Rapid Test Berlaku 14 Hari Bukan 3 Hari
"Penumpang bus kota tidak diwajibkan untuk melampirkan dokumen kesehatan, jadi tergantung penumpang mau bawa atau tidak," katanya, Kamis (2/7).
Meski dalam menaiki angkutan darat tak diwajibkan, namun Nelson meminta para penumpang sebaiknya selalu menyiapkan dokumen kesehatan saat akan berpergian ke luar kota.
• Rapid Test Ribet Pilih Bus, Warga Enggan Gunakan Pesawat
Sebab, aturan di pelabuhan di Indonesia hingga saat ini masih diberlakukan bagi masyarakat yang akan menyeberang harus membawa dokumen kesehatan.
• Video Eksklusif: Rapid Test Ribet, Warga Pilih Naik Bus Enggan Gunakan Pesawat
"Di pelabuhan aturan rapid test tetap berlaku. Sebaiknya dibawa saja, nanti kalau mau nyebrang tidak dilampirkan berkas takutnya disuruh orang putar balik," ungkap Nelson.
Ia mengaku, menuju fase tatanan new normal memang terjadi sedikit lonjakan penumpang menggunakan transportasi darat untuk bepergian ke luar kota.
Untuk saat ini bus AKAP masih dibatasi untuk membawa penumpang maksimal 70 persen dari jumlah muatan.
• Rapid Test Jadi Kewajiban untuk Bepergian, Ibu Tiga Anak di Palembang Ini Akui Itu Sangat Berat
"Menuju new normal cukup banyak penumpang berpergian pakai bus, berbeda saat masa PSBB kemarin. Dipilihnya bus karena ongkosnya murah dan urusan izinnya tidak ribet," jelasnya. (oca)