Warga Lepas Kontrol, Palembang Ternyata Masih Zona Merah
Ditetapkannya Palembang sebagai zona merah berdasarkan penghitungan dalam 15 indikator utama
STATUS 17 KABUPATEN/KOTA
1. Kota Palembang, wilayah zona merah (risiko tinggi)
2. Musi Rawas, wilayah zona kuning (risiko rendah)
3. Kota Pagaralam, wilayah zona kuning (risiko rendah)
4. Ogan Komering Ulu, wilayah zona kuning (risiko rendah)
5. Lahat, wilayah zona kuning (risiko rendah)
6. Banyuasin, wilayah zona oranye (risiko sedang)
7. Muara Enim, wilayah zona oranye (risiko sedang)
8. Ogan Komering Ulu Timur, wilayah zona kuning (risiko rendah)
9. Ogan Ilir, wilayah zona kuning (risiko rendah)
10. PALI, wilayah zona oranye (risiko sedang)
11. Ogan Komering Ilir, wilayah zona oranye (risiko sedang)
12. Musi Banyuasin, wilayah zona oranye (risiko sedang)
13. Ogan Komering Ulu Selatan, wilayah zona kuning (risiko rendah)
14. Empat Lawang, wilayah zona kuning (risiko rendah)
15. Musi Rawas, wilayah zona oranye (risiko sedang)
16. Kota lubuk Linggau, wilayah zona oranye (risiko sedang)
17. Kota Prabumulih, wilayah zona kuning (risiko rendah)
sumber: situs covid19.go.id
SUMSEL UPDATE PER 30 JUNI
26 Kasus Baru Positif
Palembang 12 kasus
Banyuasin 6 kasus
Muba 4 orang
PALI 1 orang
Lubuklinggau 2 orang
Muaraenim 1 orang
Total 2.049 kasus
7 Kasus Sembuh Baru
Palembang 4 orang
Banyuasin 2 orang
Ogan Ilir 1
Total 1.032 orang
Tambahan 4 meninggal
semua dari Palembang
Total meninggal 90 orang
PALEMBANG, SRIPO -- Gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Sumsel menyebut status kota Palembang tidak pernah berubah yakni masih sebagai zona merah alias berisiko tinggi terhadap penyebaran virus corona.
Padahal sebelumnya, Pemkot melalui Dinkes Palembang mengatakan saat ini kota Palembang masih berstatus wilayah zona oranye atau risiko sedang.
Juru bicara gugus tugas percepatan penanganan covid-19, Sumsel, Dr. Iche Andriyani Liberty mengatakan, ditetapkannya Palembang sebagai zona merah berdasarkan penghitungan dalam 15 indikator utama yang meliputi epidemiologi, surveilans kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan.
• Banyak Yang Tak Patuhi Protokol Kesehatan Palembang Kembali Masuki Zona Merah Covid-19
"Analisisnya dari awal memang zona merah. Keterangan itu bisa kita akses juga dari data gugus tugas pusat memang (Palembang) masih merah," ujarnya saat menyampaikan update terbaru perkembangan virus Corona, Selasa (30/6/2020).
Sebelumnya, Dinkes Palembang menyebut hingga Selasa (30/6/2020), kota Palembang masih berstatus sebagai zona oranye.
Hal tersebut berdasarkan data per dua minggu yang dihitung sampai dengan 27 Juni 2020.
• Update Covid-19 di Palembang Sumsel Selasa 30 Juni 2020, Total Kasus Positif Sebanyak 1.360 Orang
Status zona oranye juga sebagaimama yang disampaikan walikota Palembang Harnojoyo usai menggelar rapat evaluasi PSBB tahap dua, Senin (15/6/2020) lalu.
"Dari analisis per tanggal 26 Juni, Palembang skornya 1,02, jadi memang masih diatas 1. Belum kita keluarkan datanya karena masih persentasi. Sebab kalau belum dua Minggu, perubahannya belum terlihat," ujarnya.
Ice menyebut, status zona merah di kota Palembang tidak terlepas dari kepatuhan menerapkan protokol kesehatan selama pandemi yang dinilai mulai lepas kontrol.
• Palembang Satu-satunya Zona Merah Covid-19 di Sumsel,Ini Status Tiap Kabupaten Kota Berdasarkan Zona
Apalagi sejak masyarakat mulai berangsur menjalani kehidupan seperti semula sejak berakhirnya masa PSBB.
"Padahal saat PSBB beberapa waktu lalu, nilai Rt Palembang sempat 3 hari berturut-turut. Tapi sekarang sudah naik lagi bahkan diatas angka 1," ujarnya.
Untuk itu, diharapkan agar masyarakat tetap selalu menerapkan protokol kesehatan selama pandemi. Seperti patuh pakai Masker, jaga jarak dan hindari berkerumun.
"Yang perlu ditekankan pada masyarakat kenapa harus menerapkan protokol kesehatan, karena kita harus memberikan perlindungan kesehatan tetapi harus menjaga juga pertumbuhan ekonomi. Maka memang penerapan protokol kesehatan adalah kuncinya. Kita harus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
• Pasien dari Zona Merah Diarahkan Rapid Test, Prof Yuwono: Jika Emergency, Dulukan Rasa Kemanusiaan!
Sementara itu kasus positif Covid-19 di Sumatera Selatan (Sumsel) masih terus bertambah. Bahkan tim analisis epidemiologi di Sumsel menyatakan ada peningkatan kasus di dua Minggu terakhir ini.
"Analisis epidemiologi yang kita lakukan per dua Minggu ada peningkatan kasus konfirmasi positif Covid-19 sebesar 2 persen di dua Minggu ini," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Sumsel Dr. Iche Andriyani Liberty, M.kes saat pres conference, Selasa (30/6/2020).
Lebih lanjut ia mengatakan, padahal di periode sebelumnya yaitu akhir Mei sampai pertengahan Juni penamban kasus positif Covid-19 di Sumsel sempat turun 44 persen. Namun kini kembali naik 2 persen.
"Hal ini mungkin ada kaitannya dengan telah berakhirnya PSBB. Ketika PSBB tidak diberlakukan lagi atau disebut tahap penegakan disiplin protokol kesehatan harapannya masyarakat tidak lengah dan tetap waspada tetapi jangan cemas," ungkapnya.
• Anda dari Zona Merah? PERSI Sebut Dokter Boleh Saja Arahkan Pasien untuk Rapid Test, Termasuk Hamil
Menurut Dr Iche, kasus konfirmasi positif akan meningkat ketika masyarakat tidak disiplin menerapkan protokol kesehatan.
"Maka kita harus melindungi keluarga kita dan di dalam keluarga harus saling mengingatkan untuk menjalankan protokol kesehatan dan juga mengingatkan tetangga dan masyarakat sekitar untuk saling tegur menegur mengingatkan pentingnya menerapkan protokol kesehatan," himbaunya.
Sementara itu untuk data up date Covid-19 hari ini ada penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 26 orang dengan rincian dari Palembang 12 orang, Banyuasin 6 orang, Musi Banyuasin 4 orang, PALI 1 orang, Lubuk Linggau 2 orang dan Muara Enim 1 orang.
"Untuk yang sembuh hari ini bertambah 7 orang dengan rincian dari Palembang 4 orang, Banyuasian 2 orang dan Ogan Ilir 1 orang. Sehingga yang sembuh dari Covid-19 totalnya 1.032 orang," katanya.
Lalu hari ini juga ada penambahan yang meninggal sebanyak empat orang dari Palembang. Maka total yang meninggal menjadi 90 orang.
"Total kasus positif 2.049 orang dengan rincian yang sudah selesai 1.122 orang dan yang masih aktif atau masih dalam perawatan dan menunggu hasil laboratorium sebanyak 927 orang," jelasnya.
Sementara itu untuk total orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 8.541 orang, selesai pemantauan 6.768 orang dan yang masih dalam pemantauan 1.773 orang.
Lalu total pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 947 orang, yang selesai dalam pengawasan 643 orang dan yang masih dalam pengawasan 304 orang. (nda/cr8)