Banyak Sopir Terpapar Covid-19

Pada umumnya kendaraan asal luar Sumsel hanya sering numpang lewat saja untuk beristirahat dan tidak menetap di Sumsel ketika melintas.

Editor: Soegeng Haryadi
Humas Pemprov Sumsel
Jubir Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Sumsel. 

PALEMBANG, SRIPO -- Juru Bicara Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sumsel, Yusri mengungkapkan, pasien positif Covid-19 di Sumsel tidak sedikit berasal dari para sopir yang melakukan perjalanan antar kota dan provinsi.

Ia menjelaskan, pada umumnya kendaraan asal luar Sumsel hanya sering numpang lewat saja untuk beristirahat dan tidak menetap di Sumsel ketika melintas.

"Selama ini sopir dari luar numpang lewat dan dirawat di Sumsel. Pasien positif Covid-19 bekerja sebagai sopir cukup banyak yang terpapar," katanya.

Plat KB Wara Wiri Keluar Masuk Sumsel, Sengaja Jalan Tengah Malam

Meski tak sedikit sopir yang terpapar, namun diakui Yusri hingga saat ini belum ada klaster atau paparan sesama sopir dengan jumlah yang begitu banyak hingga puluhan orang.

Para sopir yang terpapar Covid-19 biasanya tak menularkan ke penumpang atau keluarganya, begitu dinyatakan sakit dan menunjukkan gejala Covid-19 mereka akan langsung dirawat.

"Kalau klaster sopir belum ada, biasanya tidak sampai menyebar ke orang lain hanya putus sampai di mereka saja," ungkap Yusri.

Evaluasi Perwali PSBB

Menurutnya, kendaraan yang melintas dari luar menuju Sumsel selama masa PSBB dipastikan memiliki izin sehingga diperbolehkan ketika akan masuk ke wilayah Sumsel meski saat ini di kota Palembang tengah ditetapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Selain itu, kebijakan pemerintah pusat pada pertengahan bulan Mei memberikan kelonggaran terhadap berbagai moda transportasi untuk kembali beroperasi di tengah pandemi virus corona atau Covid-19 menjadi salah satu penyebab memperparahnya sebaran Covid-19 di Sumsel.

PSBB Palembang Tahap Kedua, Pelanggar Tidak Disuruh Nyapu Lagi, tapi Secara Persuasif

Akses transportasi yang sudah kembali longgar, membuat masyarakat luar Bumi Sriwijaya dapat leluasa keluar masuk Sumsel.

"Untuk klaster ruang publik saat ini hanya sebatas di pasar. Transmisi di pasar lebih cepat menular karena orang berisiko tinggi melakukan kontak satu sama lain," ujarnya. (oca)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved