Inflasi

Inflasi Disaat Pandemi COVID-19

Badan Pusat Statistik (BPS) tetap konsisten merilis angka inflasi saat wabah Covid-19.

Editor: Salman Rasyidin
ist
Dana Megayani, S.ST, M.Si 

 Kenaikan dan kelang­ka­an barang yang dicari masyarakat seperti masker, antiseptik dan handsanitizer ada tetapi hanya di kalangan tertentu, banyak alternatif lain yang digunakan masyarakat sehingga tak berpengaruh banyak pada angka inflasi.

Sepertinya, pemerintah dan masyarakat berusaha keras untuk tidak la­rut dalam kebingungan pada pandemic Covid-19 ini.

Untuk itu, bagaimana indeks kumulatif in­fla­si tahun ini apabila dibandingkan tahun sebelumnya saat tidak ada pandemi di kurun waktu yang sama ?

dana
Sumber : BPS Prov. Sumsel, 2020

Inflasi Kumulatif sampai bulan Maret 2020, Kota Palembang sebesar 0,92 persen, jika diban­ding­kan pada periode yang sama, angka tersebut lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar -0,11 per­sen, namun sedikit lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 0,93 persen.

Sedangkan Inflasi Ta­hun­an “Year on Year” (Maret Tahun 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 3,20 persen, jika dibandingkan pada periode yang sama, angka tersebut lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar 1,71 persen, namun lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 3,27 persen.

Inflasi Kumulatif sampai bulan Maret 2020, Kota Lubuklinggau sebesar 0,82 persen, jika dibandingkan pada periode yang sama, angka ter­se­but lebih tinggi dari tahun 2019 sebesar -0,03 persen, namun lebih rendah dari tahun 2018 sebe­sar 1,16 persen.

Sedangkan Inflasi Tahunan “Year on Year” (Maret Tahun 2020 terhadap Maret 2019) sebesar 2,63 persen, jika dibandingkan pada periode yang sama, angka tersebut lebih ting­gi dari tahun 2019 sebesar 1,21 persen, namun lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 4,03 persen.

Presiden Jokowi mengingatkan bahwa penyebaran virus corona secara global telah 'merusak' rantai permintaan dan suplai serta produksi barang.

Sedangkan diketahui bahwa yang sangat me­nen­tukan besaran angka inflasi adalah ketersediaan komoditi, daya beli masyarakat dan kelancaran distribusi.

Salah satu fokus utama pemerintah saat ini, menurut Presiden adalah men­jaga pasokan dalam negeri dan menjaga angka inflasi rendah yang selama ini sudah berhasil di­raih.

Kepala BPS RI, Suhariyanto di saat rilis lalu turut menyarankan, kedepannya untuk semua pihak perlu mengantisipasi periode Ramadan 2020 dengan menjaga ketersediaan pasokan pangan dan kelancaran distribusi supaya harga-harga tetap terjangkau.

Dengan merebaknya wabah Covid-19 secara global, Pemerintah Indonesia termasuk di tingkat Pro­vinsi dan Kabupaten/Kota tetap harus bekerjasama dan tetap melakukan upaya-upaya pe­ngen­dalian untuk mempertahankan angka inflasi tersebut di saat pandemi ini, sekaligus harus pu­la menahan laju penyebaran Covid-19 itu sendiri.

Kondisi pembatasan kerumunan, karantina man­diri di rumah baik bagi yang bekerja dan sekolah diharapkan dapat mencegah penyebaran Covid-19.

Tetap dengan memperhatikan anjuran pemerintah untuk menjaga jarak (physical distancing), pengawasan harga-harga sangat diperlukan saat ini untuk mengendalikan inflasi.

Ha­rapannya inflasi saat Ramadan dan lebaran tetap terkendali serta wabah Covid-19 segera usai.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved