Virus Corona di Sumsel

Keluarga Pasien di PALI yang Peti Jenazahnya Jatuh Saat Akan Dimakamkan Angkat Bicara, Bisnis Hancur

beredar video proses pemakaman jenazah PDP Covid-19 di PALI, dimana peti jenazah terjatuh saat hendak dimakamkan

Penulis: Reigan Riangga | Editor: Refly Permana
sripoku.com/reigan
Eka Kamelia didampingi Syamsudin anak Kandung PDP dimakamkan secara Covid-19 di PALI saat memberikan keterangan. 

"Kami meminta keadilan. Kami juga mengutamakan nama baik keluarga kami. Karena warga PALI takut dengan kami." ungkap Eka Kamelia, kepada wartawan Jumat (5/6/202).

Menurutnya, ia sangat menyesalkan apa yang terjadi seperti diberitakan, bahwa orangtuanya dimakamkan secara protokol Covid-19.

"Dampak sosial sangat terasa. Kami merupakan distributor buah di pasar. Jadi, baik pembeli maupun pedagang yang ada takut mendekat keluarga kami," jelasnya.

"Akibat Ibu kami dimakamkan secara Covid-19. Usaha kami terjun bebas, nama baik keluarga kami jadi tercoreng," tambahnya.

Selama menggelar yasinan yang menyayat hati, jelas Eka, keluarga dekat pun enggan melayat ke rumah.

BEI Palembang Sebut Sekarang Saat yang Tepat Memulai Kembali Investasi di Tengah Pandemi Covid-19

Selain itu, pihak gugus tugas juga selama 14 hari masa inkubasi juga tidak ada yang datang ke rumah untuk meminta maaf.

"Setelah berita ini viral, baru semalam, Kamis (4/6/2020) ketua gugus tugas bersama tim lain menemui keluarga kami untuk meminta maaf," katanya.

Ia mengatakan, jenazah ibunya belum sempat diambil sampel, baik rapid test maupun swab tes.

Meski begitu, pemakaman tetap dilakukan secara Covid-19.

"Kami pihak keluarga juga belum ada dilakukan rapid test. Dan Alhamdulillah kami sehat-sehat saja selama 14 hari selesai masa inkubasi,"katanya.

Sementara, Samsudin yang merupakan adik dari suami almarhumah sekaligus orang yang menguburkan jenazah status PDP di PALI menambahkan, bahwa usai kejadian jenazah terjatuh, pihak keluarga langsung mengambil alih pemakaman.

Bertambah 18 Kasus Covid-19 di Sumsel, Yang Sembuh Bertambah 17, Meninggal Bertambah Tiga

"Kami tidak terima. Jadi kami ambil alih dengan melakukan pemakaman sendiri. Kantong mayat kami buka serta plastik yang membungkus jenazah. Kami mau menguburkan Almarhumah sesuai syariat Islam," katanya.

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Coovid-19 PALI, Junaidi Anuar, menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga korban.

Menurut Junaidi, petugas sudah dilatih untuk mempersiapkan proses pemakaman sesuai protokoler Covid-19.

Meski begitu, kejadian ini benar-benar diluar dugaan pihaknya.

"Murni kecelakaan, tidak ada unsur kesengajaan, itu di luar rencana atau dugaan kami," ungkap Junaidi, Jumat (5/6/2020).

Atas nama Gugus Tugas, dirinya menyampaikan permintaan maaf kepada keluarga atas insiden itu.

Baginya kejadian ini menjadi pelajaran bagi petugas agar tidak terulang kembali.

"Kami menyampaikan permintaan maaf sebesar-besarnya, sekali lagi kami minta maaf," kata dia.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved