Tiga Warga Sumsel Negatif Setelah Sempat Diisolasi

Ketiga pasien itu dinyatakan negatif sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium litbangkes Jakarta yang diterima oleh pihaknya melalui PHEOC

Editor: Soegeng Haryadi
SRIPOKU.COM / Linda
Ruang Isolasi di RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang, Kamis (5/3/2020) 

PALEMBANG, SRIPO -- Sebanyak tiga orang warga Sumsel yang sebelumnya dinyatakan masuk dalam Pasien Dalam Pengawasan (PDP) telah dinyatakan oleh pihak RSMH negatif terpapar Covid-19, Jumat (20/3/2020). Adapun ketiga pasien yang dinyatakan negatif virus corona tersebut yakni RS (41) asal Jakarta, ASI (13) Lubuklinggau dan AR (30) asal Palembang.

"Hasil tiga pasien PDP sudah keluar dan hasilnya negatif Covid-19," ujar juru bicara Satgas Penanggulangan Corona Pemprov Sumsel, Prof Yuwono.

Ia menjelaskan, ketiga pasien itu dinyatakan negatif sesuai dengan hasil pemeriksaan laboratorium litbangkes Jakarta yang diterima oleh pihaknya melalui PHEOC (Public Health Emergency Operation Center) Kemenkes RI.

Dirut RS Diisolasi Usai Perjalanan Dinas ke Batam

Pulang dari Surabaya, Satu Warga di PALI Diisolasi di Dalam Kamar Rumahnya, Keluhan Batuk & Demam

Seorang Pasien PDP Usai Pulang dari Jakarta, Total Ada 4 Pasien PDP Diisolasi di RSMH Palembang

Dari hasil dua kali pemeriksaan spesimen, ketiga pasien ini dinyatakan bebas dari virus asal Wuhan Cina tersebut.

"Tindakan selanjutnya ketiga pasien ini akan diserahkan kepada dokter yang merawatnya apakah sudah diperbolehkan pulang atau belum," terangnya.

Juru Bicara Dinkes Sumsel, Yusri menegaskan rumah sakit rujukan khususnya Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang tidak pernah menolak jika ada pasien yang dinyatakan suspect corona. Jika ada pasien yang masuk dalam kategori Pasien Dalam Pengawasan (PDP) pasti akan langsung ditindak.

"Kalau pasien itu suspect tidak mungkin ditolak, pasti akan diterima dan masuk ke ruang isolasi," tegasnya, Jumat (20/3/2020).

Menurutnya, banyak pasien yang mengaku ditolak saat dibawa ke RSMH lantaran si pasien tidak memenuhi persyaratan PDP dan hanya masuk dalam kategori Orang Dalam Pemantauan (ODP).

Untuk pasien ODP diakuinya tidak wajib untuk dilakukan isolasi. Si pasien akan dilakukan pengecekan terpisah dengan pasien umum selanjutnya jika tidak suspect maka diperbolehkan dirawat mandiri di rumah.

"Mungkin pasien yang datang itu hanya ODP belum suspcet. Jika benar PDP pasti akan langsung ditindak," jelas Yusri.

Ia menjelaskan, pihak rumah sakit daerah setempat harus cermat sebelum melakukan rujukan ke RS rujukan corona di Sumsel. Pada saat menangani pasien yang mengalami gejala, RS setempat harus berkordinasi dengan RS rujukan mengenai ruangan dan mekanismenya.

Jangan ketika si pasien baru datang dan belum dinyatakan PDP langsung dirujuk. Hal inilah yang menyebabkan si pasien ketika datang tidak diterima untuk diisolasi lantaran tak memenuhi kriteria suspect.

Yusri juga mengimbau kepada RS di daerah untuk mencari RS rujukan terdekat tak harus ke RSMH agar cepat dilakukan tindakan. Untuk di sumsel ada lima RS yang menjadi rujukan khusus pasien PDP corona yakni RSMH, RS Siti Fatimah Palembang, RS Lahat, Banyuasin dan Kayu Agung.

"Sebelum dirujuk RS setempat komunikasi dulu. Jika pun memang benar penuh, pasti pasien PDP akan di arahkan ke RS rujukan lainnya. Kan di Sumsel ada lima. Tidak mesti ke RSMH," ungkapnya.

Hasil pemeriksaan akhir pelajar asal Kota Lubuklinggau yang berstatus sebagai pasien Dalam Pengawasan (PDP) corona di Rumah Sakit Muhammad Hoesin (RSMH) Palembang telah keluar. Pelajar berusia 13 tahun tersebut akhirnya dinyatakan negatif setelah dilakukan uji sampel virus corona. Kepastian ini disampaikan oleh Dinas Kesehatan Sumatera Selatan.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved