Alasan Budi Simpan Jasad Anaknya di Dalam Gorong-gorong Sekolah, Biar Dikira Tewas Kecelakaan
Motif menyembunyikan mayat korban untuk dikira anaknya meninggal karena kecelakaan," kata Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karbianto
Korban dicekik sampai tewas oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya di sebuah rumah kosong dekat lokasi kerja pelaku.
"Korban tewas karena dicekik oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya sendiri saat mengaku kesal korban meminta uang untuk study tour," jelas saat konferensi pers di kantornya, Kamis (27/2/2020) siang, seperti dikutip dari Kompas.com.
Sebelum diketahui tewas, lanjut Anom, korban sempat cekcok dengan ayahnya di sebuah rumah kosong dekat tempat kerja pelaku.
Namun, pelaku kalap karena permintaan korban untuk biaya studi tur sebesar Rp 400.000 tak bisa terpenuhi.
Akhirnya pelaku menghabisi nyawa anaknya sendiri dengan cara mencekik leher.
"Korban minta uang Rp 400.000 tapi tak bisa dipenuhi oleh pelaku sekaligus ayah kandungnya. Terlibat cekcok sampai pelaku emosi mencekik korban sampai tewas," tambah Anom.
Pelaku pun sempat membiarkan jenazah korban tergeletak di rumah kosong tersebut dan melanjutkan bekerja yang lokasinya tak jauh dari TKP pembunuhan.
Seusai pulang kerja, pelaku pun membawa jenazah anaknya tersebut memakai motor ke lokasi gorong-gorong sekolah korban.
"Setelah mengakui anaknya tewas, pelaku langsung membawa jenazah korban ke gorong-gorong sekolahnya sekaligus tempat penemuan mayat korban sebulan lalu," pungkasnya.
Sebelumnya, Misteri kematian Delis Sulistina (13), siswi SMPN 6 Tasikmalaya yang ditemukan tewas di gorong-gorong sekolahnya, akhirnya terungkap.
Pihak kepolisian memastian, pelaku pembunuhan tak lain adalah ayah korban sendiri yakni Budi Rahmat (45).
Lantas apa yang mendalangi, pelaku tega menghabisi nyawa anak kandungnya tersebut ?
Kepala Polres Tasikmalaya Kota AKBP Anom Karibianto, mengatakan, sesuai hasil penyelidikan, motif pelaku mengaku emosi saat korban meminta uang untuk acara studi tur ke Bandung yang akan dilaksanakan di sekolahnya.
Korban saat itu pergi ke lokasi kerja ayahnya tersebut hendak meminta uang memakai angkutan umum.
"Pelaku pun kalap dan membunuh korban di sebuah tempat rumah kosong," tambah Anom, Kamis (27/2/20200, seperti dikutip dari Kompas.com.
• Kronologi Pasutri di Palembang Peras Pria Hidung Belang Pasca Diajak Berhubungan Badan
• Bripka F Dipecat dan di Penjara, Kapolres Ogan Ilir AKBP Imam Tarmudi Pakai Foto saat Upacara PDTH