Ada Warganya Meninggal Disebut bukan karena DBD, Bhabinsa Desa Pangkul Cambai Prabumulih Ini Geram
Puluhan warga Desa Pangkul Prabumulih diserang penyakit DBD. Namun, kasus ini terkesan ditutup-tutupi dinas kesehatan.
SRIPOKU.COM, PRABUMULIH - Tak kurang dari 30 warga Desa Pangkul Kecamatan Cambai Prabumulih menderita penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
Satu dari warga sana meninggal dunia, dimana menurut sejumlah tetangganya, disebabkan karena penyakit DBD.
Ada yang membuat warga kecewa lantara pihak Dinas Kesehatan Prabumulih menganggap korban yang diketahui bernama Suwandi itu bukan meninggal karena DBD, melainkan sakit PPOK paru dan jantung.
Sutrisno yang merupakan warga setempat menyesalkan pernyataan tersebut.
"Kalau menurut saya itu tidak pas, soalnya saya sendiri sebagai warga dan tetangga korban menanyakan langsung kepada istrinya kalau korban sakit DBD.
Dengan adanya pernyataan Dinkes itu agak tidak enak dipikiran kami," kata pria yang tercatat salah satu anggota Bhabinsa ini, Kamis (6/2/2020).
• Puluhan Warga Prabumulih, Mengaku Sakit DBD, 1 Warga Meninggal, Dinkes Bantah Ada Pasien Meninggal
Sutrisno mengatakan, jika memang korban tidak terjangkit demam berdarah semestinya ketika dirawat harus disampaikan tidak kena demam berdarah tapi kenapa malah diberitahu penyakit itu dan jika memang kena DBD harus ada solusi ke masyarakat.
"Jangan digituin mestinya, kalau bukan DBD kenapa disampaikan DBD, daya merasa kurang pas itu.
Maksud saya masyarakat itu jangan digituin, karena ketika dirawat pasti dokter itu ditanya sakit apa, DBD gitu.
Ya kalau waktu itu disampaikan paru-paru pasti nyampai ke keluarga dan ke orang lain paru-paru," bebernya.
Dengan adanya pernyataan dokter terkena DBD dan pernyataan Dinkes kena paru-paru, Sutrisno mengaku pihaknya heran mana yang benarnya dan mempertanyakan itu.
"Kita jelas mempertanyakan itu, soalnya di Pangkul ini sudah lebih dari 30 orang kena DBD.
Kalau mau dihitung beneran, mulai dari masuk musim hujan sampai sekarang banyak mungkin sudah 40 warga kena DBD," kata Sutrisno seraya mengatakan delapan rumah mulai dari kepala keluarga hingga anggota keluarga disekitar rumahnya kena DBD semua.
• Ada 36 Warga di Lahat Terkena DBD, Dinkes Sebut Akibat Musim Hujan
Lebih lanjut Sutrisno menuturkan, masyarakat terkena DBD tidak seluruhnya kena namun bergantian yang masuk rumah sakit baik umum maupun rumah sakit swasta lainnya.
"Hari ini saja ada dua warga kita dirawat dan keterangan rumah sakit kena DBD.