Ada Warganya Meninggal Disebut bukan karena DBD, Bhabinsa Desa Pangkul Cambai Prabumulih Ini Geram

Puluhan warga Desa Pangkul Prabumulih diserang penyakit DBD. Namun, kasus ini terkesan ditutup-tutupi dinas kesehatan.

Editor: Refly Permana
tribunsumsel.com/edison
Kondisi lingkungan Desa Pangkul Jawa yang tergolong bersih, drainase lancar, dan selain menanam toga juga pembibitan karet di depan rumah namun banyak warga terkena DBD. 

"Dinas kesehatan harus turun segera, jangan sampai menunggu ada korban baru turun, ini menyangkut kesehatan masyarakat.

Apalagi sudah ada yang meninggal dunia dan ada puluhan terkena penyakit DBD," tegasnya.

Politisi Partai Golkar itu menegaskan, pihaknya akan melakukan koordinasi atau bahkan mengundang dinas kesehatan untuk membahas terkait hal itu dan kenapa belum menjadi kejadian luar biasa sementara sudah ada korban jiwa serta puluhan dirawat.

"Kita akan koordinasikan dan akan perintahkan segera turun ke lapangan untuk melakukan tindakan, kita akan koordinasikan segera," lanjutnya.

Pada kesempatan itu, Sutarno juga mengimbau agar masyarakat tetap menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak terkena penyakit demam berdarah yang saat ini banyak menyerang warga.

"Warga harus menjaga kesehatan membersihkan lingkungan, gotong royong sehingga penyakit bisa dihindari apalagi saat ini musim hujan," bebernya.

Jumlah Pasien DBD di RSUD Kabupaten PALI Meningkat Hingga 50 Persen, Ini Kata dr Tri Fitrianti

Sementara sebelumnya Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkot Prabumulih, dr Happy Tedjo membantah Suwandi yang merupakan warga Desa Pangkul meninggal karena terserang penyakit DBD.

"Dari awal masuk rumah sakit, dia itu PTOK sesak paru dan jantung dan trombosit terus turun.

Karena DBD itu terdiri dari dua yakni DBD dan suspend DBD, almarhum itu meninggal karena paru dan jantung bukan karena DBD.

Apalagi kalau trombosit sampai 50 itu masih aman, di RS ada trombosit 50 bahkan 25 juga masih aman," katanya.

Lebih lanjut dr Tedjo mengungkapkan jika jumlah penderita DBD di kota Prabumulih pada Januari sebanyak 36 orang dan di bulan yang sama tahun lalu sebanyak 20 orang.

"Jadi kita belum KLB (kejadian luar biasa). Karena KLB itu kalau ada peningkatan dua kali lipat dibandingkan dengan bulan yang sama sebelumnya," banyaknya.

Pantauan Tribun di desa Pangkul Jawa hampir seluruh warga merupakan petani baik sayuran, petani karet maupun membuka pembibitan karet serta lainnya.

Di desa ini hampir seluruh halaman warga dimanfaatkan menjadi lahan pertanian baik untuk pembibitan dan dijadikan lahan tanaman obat keluarga (Toga).

Mayoritas warga desa Pangkul Jawa merupakan asli dari pulau jawa, sementara warga pangkul dusun merupakan warga asli atau pribumi.

Sumber: Tribun Sumsel
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved