mimbar jumat
Ringan Yang Berat Membawanya
Biasanya suatu barang yang ringan itu mudah diangkat dan membawanya, karena dengan dijinjing dapat diangkat dengan santai.
Di akhirat nanti akan ada surga dan neraka yang dapat memisahkan manusia yang baik dengan mereka yang jahat selama di dunia yang fana ini.
Akhirat itu adalah tujuan akhir hidup, dan hidup yang paling utama dan kekal, sesuai dengan bunyi QS Ad Dhuha 4 : "Akhirat itu adalah lebih utama, lebih baik dari yang baik di dunia".
Hasil dari kerja Rasulullah itu melahirkan dan memunculkan manusia-manusia yang jiwanya terpaut erat dan rindu dengan akhirat.
Bahkan saking terpautnya dengan akhirat, pengikut Rasulullah bukan saja menghabiskan harta bendanya untuk menju akhirat.
Bahkan bila perlu nyawa sendiri dikorbankan untuk memuluskan jalannya ke akhirat itu.
Saudagar yang kaya-kaya berlomba-lomba mempergunakan hartanya dengan menyantuni orang-orang yang fakir miskin, memberikan bantuan atau membuat tempat-tempat peribadatan serta tempat berbagai kegiatan umat sebagai amal mereka untuk kepentingan umum.
Ketiga, Rasulullah menanamkan semangat dan perasaan cinta kepada sesama manusia.
Tindakan ini dilakukan untuk mengikis keakuan (egoisme) yang ingin berkuasa sendiri, menang sendiri, dan benar sendiri.
Dengan cara ini maka dikalangan sahabat dan umat Islam khususnya dan umat islam dimasa Rosulullah itu, terjalin perasaan gairah untuk saling bantu membantu, kebersamaan, senasib sepenanggungan.
Lahirlah kemudian rasa kasih sayang dan seia sekata dalam menetapkan semua keputusan.
Masyarakat di masa Rasulullah itu sadar benar, bahwa penderitaan orang lain adalah penderitaannya juga, darah orang lain adalah darahnya juga dan bahkan harta benda miliknya, juga sebagian adalah milik orang lain.
Mereka menyadari bahwa semua itu adalah semata-mata untuk memuluskan jalan menuju alam akhirat yang kekal abadi.
Sekarang ini, rasa kebersamaan, saling hormat menghormati, saling bantu membantu sudah luntur, termasuk melaksanakan kewajiban utama shalat.
Buktinya waktu sholat, kebanyakan di masjid hampir nyaris tidak ada yang bershalat.
Mereka banyak masih di jalan-jalan, di pasar atau di tempat-tempat kerjanya.
Seharusnya bila datang waktu shalat, mereka cepat mencari masjid atau musholla untuk melaksanakan sholat karena waktu sholat itu paling lama hanya enam menit saja.
Merea berat mengerjakannya walaupun sebenarnya pekerjaan itu sangat ringan untuk dilaksanakan.
Oleh sebab itu wajar apabila Allah swt memberikan peringatan kepada hambanya yang lalai melaksanakan perintah-Nya.
Allah SWT beri berbagai musibah seperti tanah longsor, air bah termasuk berbagai kekacauan sesama hamba-Nya.
Seharusnya semua hamba Allah utamanya yang berada di negeri tercinta ini sadar dengan peringatan Allah ini agar terhindar dari kebinasaan.
Penyebab binasanya masyarakat, adalah karena masyarakat bersifat mazmumah, yaitu sifat gila dunia dan menakuti akan mati.
Sifat ini termasuk sifat yang terkeji, yang membawa manusia menuju neraka jahannam.
Hati yang gila dunia ini semata-mata bahwa hidup hanya untuk mencari kenikmatan dunia.\
Menumpuk harta benda dan mencari kedudukan yang tinggi. Hal ini dianggap tidak selamat di dunia dan akan disiksa dalam neraka kelak.(QS. Asy Syura, 88).
Mereka yang memiliki hati yang mazmumah, pada hari kiamat nanti baru mengakui bahwa harta benda yang ia kumpulkan selama di dunia tidak ada gunanya, apalagi diperoleh dan dipergunakan bukan di jalan Allah SWT.
Hati yang baik yaitu hati yang penuh dengan iman, dan mereka yang memiliki keimanan inilah yang akan selamat.
Hati seorang yang beriman adalah hati orang yang tidak cinta dunia, tetapi lebih mencintai akhirat, menyintai janji Allah dengan segala ketaqwaannya.
Binasanya masyarakat disebabkan pengaruh dari penyakit gila dunia ini. Penyakit ini menyerang siapa saja dan dalam semua golongan, waspadalah.