Berita Pagaralam
Pasokan Sedikit, Harga Cabai Merah di Kota Pagaralam Capai Rp 70 Ribu Perkilogram
Sebelumnya harga Cabai hanya Rp 27.000 perkilogram, kini pedagang menjual cabai merah dengan harga beragam hingga ada yang mencapai Rp 70.000 per Kg.
Penulis: Wawan Septiawan | Editor: Tarso
Laporan wartawan sripoku.com, Wawan Septiawan
SRIPOKU.COM, PAGARALAM - Pemandangan langka terjadi di sejumlah lokasi pasar tradisional Kota Pagaralam.
Biasanya banyak Pedagang Kaki Lima (PKL) yang menjajakan komoditi sayur-mayur sambil menjual Cabai Merah.
Namun beberapa hari terakhir ini hanya ada beberapa PKL yang tampak menjual Cabai Merah.
Kondisi ini disebabkan saat ini pasokan Cabai Merah di pasaran Kota Pagaralam sedikit. Bahkan dalam satu hari pasokan cabai sampai satu ton hanya beberapa karung saja.
Kondisi ini membuat harga jual Cabai Merah di pasar-pasar tradisional di Kota Pagaralam melonjak tajam. Bahkan kenaikkan harga cabai sudah lebih dari 100 persen.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Minggu (5/1/2020) menyebutkan, saat ini harga Cabai Merah di Pagaralam mencapai Rp 60.000 perkilogram.
Padahal sebelumnya harga Cabai merah hanya Rp 27.000 perkilogram. Namun hanya ini masih sangat beragam ada juga PKL yang menjual dengan harga Rp70.000 perkilogram.
Salah seorang pedagang di kawasan Pasar Dempo Permai, Santi mengatakan, dirinya saat ini menjual Cabai Merah dengan harga Rp60.000 perkilogram.
"Rp 60 ribu perkilonya dek. Harga cabai merah ini memang sudah mengalami kenaikkan sejak beberapa hari ini. Pasalnya pasokannya tidak banyak yang masuk pasar Pagaralam," ujarnya.
Diakui Santi, dirinya saja hanya bisa menjual Cabai Merah sebanyak 10 kilogram saja. Dirinya sengaja hanya membeli sedikit untuk dijual lagi.
Pasalnya pihaknya takut jika beli banyak nanti tidak laku karena harganya mahal.
"Tidak berani ambil banyak dek, takut tidak laku karena harga jualnya sudah mahal. Jika tidak laku bisa busuk dan saya bisa rugi," katanya.
Senada dengan dikatakan Guntur pedagang sayur keliling mengakan, pihaknya dalam dua hari ini saja sudah merasakan dua kali kenaikkan harga Cabai.
Dari Rp50.000 perkilogram pada Sabtu (4/1/2020) namun pada Minggu (5/1/2020) harganya kembali naik menjadi Rp 55.000 perkilogram.
• Susul Suami ke Penjara Atas Kasus Curanmor, Wulandari Dibekuk Saat Lagi Tidur Pulas
• Disebut Seorang PSK Via Facebook, Perempuan di Sukarami Palembang Ini Bikin Laporan ke Polisi
• Baru Tiba di Palembang, Pelatih Sriwijaya FC Budiardjo Thalib Langsung Main Bola dengan Jurnalis FC
"Kita sebagai pedagang sayur keliling terpaksa harus ikut menaikkan harga. Namun sering sekali diprotes pembali karena harganya selalu naik setiap hari," ujarnya.
Meroketnya harga cabai ini disusul juga dengan naiknya harga Bawang Merah yang mencapai Rp 40 ribu perkilogram. Padahal sebelumnya hanya Rp 27 ribu perkilogram.
Kenaikkan dua komoditi bumbu dapur ini dikeluhkan para ibu rumah tangga, pedagang makanan, seperti pedagang bakso, dan warung nasi.
Pasalnya meskipun harga cabai merah dan bawang naik pihaknya harus tetap beli karena keduanya merupakan kebutuhan untuk masak makanan.
Informasi yang dihimpun sripoku.com, Selasa (17/12/2019) menyebutkan, menurut pedagang kenaikan harga cabai dan bawang merah sudah terjadi sejak beberapa hari ini.
Salah seorang pedagang di Pasar Nendagung, Sasmi (47) mengatakan, kenaikkan harga Cabai dan Bawang Merah ini sudah terjadi sejak satu pekan ini.
Kondisi ini disebabkan stok kedua komuditi ini kurang dipasaran Pagaralam.
"Stoknya sedikit saat ini dek. Mungkin karena massa panen belum masuk jadi stoknya kurang," ujarnya.
Sedikitnya stok dua komuditi membuat barang ini banyak dicari, hal inilah yang diduga menjadi penyabab kenaikkannya.
"Ini harus menjadi perhatian pihak Pemerintah Kota (Pemkot) Pagaralam. Pasalnya jika tidak diatasi dikhawatirkan harganya akan semakin melonjak," pintanya.
Kabid Perdagangan Perindagkop Kota Pagaralam, Jefri mengatakan, pihaknya akan segera melakukan pengecekan harga kedua komuditi tersebut.
Bahkan pihaknya akan mencari apa penyebab kenaikkan kedua komuditi tersebut.
"Tim kita sudah turun kelapangan untuk mengetahui apa penyebab kenaikkan harga bawang merah dan cabai tersebut. Pengecekan harga komoditi memang selalu dilakukan pihak Disperindagkop, hal ini dilakukan agar kita tahu apa saja barang yang naik dan apa penyebabnya," ujarnya.(one)