Narkoba Tidak Pandang Usia; Semua Lapisan Umur Bisa jadi Pecandu, Di Sumsel Lebih 100 Pelajar

Penyuluh Narkoba Ahli Muda Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel, Yeni Yulita SKM menyebut pengguna narkoba saat ini seluruh lapisan umur. Hal itu yan

Editor: Bejoroy
TRIBUN SUMSEL/MELISA
IKUTI LOMBA -- Ratusan siswa SMAN 3 Palembang memperingati Hari Anti Narkoba Internasional dengan mengikuti beberapa lomba. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Penyuluh Narkoba Ahli Muda Badan Narkotika Nasional (BNN) Sumsel, Yeni Yulita SKM menyebut pengguna narkoba saat ini seluruh lapisan umur. Hal itu yang menjadi pembeda antara pencandu narkoba dulu dan sekarang.

"Sekarang tidak lagi mengenal dia remaja, tua, muda untuk saat ini. Oleh karena itu untuk awalnya pencegahan dini memang kamu mulai dari sekolah dulu. Dari tingkat SD-SMA tugas BNN untuk pencegahan," jelasnya, Selasa (27/8).

Kasus 10 Kg Narkoba Jenis Sabu di Muba, Jaksa akan Tuntut Hukuman Mati Kepada Para Tersangka

Ratusan Prajurit TNI dan PNS Kodan II Sriwijaya Ikuti Penyuluhan Hukum, Jauhi KDRT dan Narkoba

Dia memberikan contoh untuk pencegahan dini di tingkat sekolah dasar adalah cara penyuluhannya yang berbeda. "Kami memberikan tontonan bahaya menggunakan narkoba, kami juga buat semacam alat peraga supaya lebih dimengerti oleh siswa," katanya.

Pengguna narkoba di kalangan remaja ada sebanyak 24 persen di seluruh Indonesia. "Tingkat persentasi penggunaan narkoba di kalangan remaja ini memang tidak terlalu tinggi bila dibandingkan dengan pengguna di kalangan umum maupun pekerja," jelasnya.

"Dan untuk pengguna/pecandu narkoba yang terindikasi di Sumsel pada 2017 lalu ada sebanyak lebih dari 100 orang," katanya.

Yuli juga menjelaskan ciri-ciri dari pengguna narkoba mulai dari bentuk fisik yang tidak beraturan. "Dari cara berpakaian tidak rapi, para pemakai ini juga sering tidak mengikuti aturan," ujarnya.

"Kalau dulu bagi pengguna sabu kan badannya kurus, matanya cekung karena dampak dari pemakaian narkoba berapa hari tidak makan dan tidur tapi kalau sekarang orang gendut pun bisa memakai sabu," jelasnya.

Dan penyebab remaja menggunakan narkoba adalah ego remaja itu sendiri. "Faktor egonya masih tinggi, selain itu faktor lingkungan dan yang pasti faktor dari diri sendiri tapi lingkungan juga sangat mempengaruhi," katanya.

Sementara itu memperingati Hari Anti Narkotika Internasional, SMAN 3 Palembang bersama alumni dan BNN Sumsel mengajak siswa SMAN 3 Palembang untuk menjauhi narkoba seperti mengadakan lomba dan seminar.

Dosen Pakar Hukum Pidana Universitas Sumatera Utara (USU) dan juga alumni SMAN 3 Palembang tahun 1993 Dr Mahmud Mulyadi SH MHum mengatakan kegiatan ini memang rutin diadakan.

"Peringatan seperti ini sebenarnya merupakan sebuah wadah bagi generasi muda agar bebas dari narkoba, dan SMAN 3 Palembang mengundang alumni juga," katanya.

Dia juga mengatakan pengguna narkotika ini adalah tindak pidana yang darurat. "Karena banyak sekali generasi muda ini terpapar narkoba mulai dari 10-50 tahun bahkan 3-4 juta pendudukan kita ini terpapar narkoba," jelasnya.

"Yang perlu kami jelaskan bahwa tindak pidana narkoba ini sangat luar biasa bahkan memang kita zero tolerance terhadap para pengedar bahkan ada yang sampai hukuman mati tapi tentunya pecandu penyalahgunaan narkoba itu harus ditempatkan di rehabilitasi agar lebih baik," katanya.

Faktor penyebab penggunaan narkoba ini juga banyak dari aspek sosial. "Oleh karena itu ada pidana dan rehabilitasi dalam hukum pidana," ujarnya.

"Apabila ditanya apa hukumannya yang pantas pagi penyalahguna, pecandu dan pemakai itu lebih baik direhabilitasi karena sesungguhnya ketergantungan terhadap narkoba itu dalam kondisi sakit dan butuh bantuan dengan cara direhab," katanya.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved