Reformasi Birokrasi
Reformasi Birokrasi, Antara Optimis dan Skeptis
Pidato presiden pada penyampaian visi 2024 menarik untuk dicermati, aalah satunya melakukan reformasi birokrasi.
Pidato Jokowi di Sentul sedikit banyak mengikis sikap skeptic dan menaikan optimisme.
Tapi belum semuanya.
Hal itu kembali pada trauma masa lalu dimana ide hebat selalu terbentur pada pelaksanaan. Gebrakan harus dimulai saat ini.
Saat setelah dilantik nanti. Lingkungan kelembagaan akan benar-benar memberikan suasana yang optimal menjadi CPNS harapan masa depan.
Terlepas dari kondisi lingkungan yang masih dalam proses, lain untuk menjaga asa kejayaan 2045 bisa tercapaiadalah dari sisi genetic PNS.
Sebagai benih birokrat masa depan, setiap PNS harus memiliki viabitas dan vigor yang baik.
PNS harus mampu tumbuh baik bersama sama pada kondisi lingkungan yang ekstrim sekalipun. Untuk itu PNS harus terus menerus menjaga dirinya dengan membangun karakter pribadinya.
Pertama, PNS harus mengetahui jati dirinya.
Melaksanakan sila pertama pancasila adalah suatu keharusan.PNS harus bersyukur, melakukan pelayanan dengan hati dan tanpa pamrih.
PNS terus akan membangun legitimasi dan menjaga integritasnya dirinya dan bagian penghambaan kepada Tuhannya.
PNS tidak mengeluh, tetapiberusaha untuk memperbaiki kondisi yang diterima, seperti lokasi tempat bekerja atau pimpinan yang menjadi atasannya.
Dengan bekerja seperti ini hasil pekerjaan PNS harus menakjubkan bagi masyarakat.
Ada banyak contoh yang dapat dipelajari.
Salah satunya di pulau Pongok Bangka Selatan, sebuah Puskesmas telah memiliki standar jauh lebih baik dibanding puskesmas di Kota.
Hal itu bisa terjadi karena PNS bersyukur dengan mengubah situasi wilayah terpencil tetapi dibangun sehingga menyenangkan untuk bekerja.