Membangun Sumsel dari Pinggiran
Saat ini, pembangunan desa menjadi salah satu prioritas Pemerintah sebagaimana dinyatakan dalam Nawacita ketiga
Dan ada 77 desa wisata di seluruh Sumatera Selatan berdasarkan pendataan Podes 2018.
Desa/kelurahan wisata menurut pendataan Podes 2018 adalah sebuah kawasan perdesaan yang memiliki beberapa karakteristik khusus untuk menjadi daerah tujuan wisata.
Pada umumnya, penduduk di kawasan desa wisata memiliki tradisi dan budaya yang khas, serta alam dan lingkungan yang masih terjaga.
Mengembangkan pariwisata di yakini dapat membuat desa menjadi mandiri.
Sebagai contoh, Pemerintah Desa Ponggok yang terletak di Provinsi Jawa Tengah, telah sukses mengembangkan desa mereka, dari sebelumnya kurang maju menjadi desa mandiri melalui pariwisata air.
Maka sudah selayaknya Pemerintah Provinsi Sumsel berkomitmen untuk memajukan perekonomian desa/kelurahan pada sektor pertanian, kehutanan dan perikanan; dan sektor pariwisata.
Membangun Sektor Pertanian dan Pariwisata
Besarnya potensi pertanian di Sumatera Selatan dan masih banyaknya masyarakat yang bergantung pada sektor tersebut, sehingga kedepan pertanian di Sumsel sebaiknya fokus mengembangkan pertanian berbasis agribisnis.
Untuk itu, hal yang perlu dilakukan adalah pertama, mengindentifikasi desa yang menghasilkan produk pertanian bermutu tinggi.
Setelah itu, menetapkan target pasar produk tersebut sehingga bantuan yang diberikan sesuai kebutuhan wilayah dan berorientasi daya saing.
Kedua, memberikan bantuan sarana produksi untuk meningkatkan produktivitas sehingga mendorong penurunan harga pokok produksi.
Bantuan tersebut sebagai upaya meningkatkan daya saing.
Namun, dalam pelaksanaanya bantuan yang telah diberikan seperti pemberian pupuk subsidi hendaknya dilakukan tepat waktu, sesuai dengan waktu kapan pupuk tersebut digunakan oleh Petani.
Ketiga membangun infrastruktur dalam kaitan menekan biaya transportasi sehingga meningkatkan daya saing produk pertanian dari wilayah pedesaan.
Keempat, pemanfaatan Program Dana Desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
BUMDes adalah badan usaha yang secara keseluruhan atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa untuk kesejahteraan masyarakat desa.
BUMDes tersebut ada untuk meningkatkan pendapatan sesuai dengan kebutuhan dan potensi yang dimiliki desa.
Harapannya dapat memaksimalkan potensi lokal.
Selain itu, akses permodalan dibuka dan dikembangkan melalui pemberian kredit yang terjangkau dan fleksibel.
Kelima, Pemerintah perlu meningkatkan pengetahuan dan keahlian Petani melalui penyuluhan.
Selain mendorong perkembangan ekonomi pedesaan melalui sektor pertanian, meningkatkan pertumbuhan sektor pariwisata sangat mungkin dengan banyaknya kekayaan alam desa di Sumatera Selatan yang sangat indah.
Mengembangkan agrowisata cukup berpotensi di Sumatera Selatan.
Agrowisata merupakan salah satu upaya mengembangkan desa wisata untuk menarik daya tarik wisatawan dengan menggunakan lahan pertanian atau fasilitas terkait, seperti wisata mengunjungi tanaman perkebunan sekaligus memetik buah, memberi makan hewan ternak, atau restoran di atas sungai/laut.
Sebagai contoh, di Pagaralam yang memiliki lereng pegunungan yang dipenuhi tanaman kebun teh yang asri dan terdapat tanaman stroberi yang manis dan segar.

Sehingga dapat dimanfaatkan dengan menciptakan agrowisata.
Salah satunya wisata yang mengizinkan pengunjung dapat memetik sendiri buah-buahan yang ada seperti salak, jeruk dan strawberry.
Sehingga, pemilik usaha agrowisata mendapatkan penghasilan tidak hanya dari hasil panen jeruk tetapi juga mendapat hasil tambahan dari para pengunjung.
Konsep Agrowisata dapat juga ditiru dan dimodifikasi oleh desa lain di Sumsel untuk meningkatkan pendapatan masyarakat sehingga mendorong perkembangan ekonomi wilayah.
Pada akhirnya fokus Pemerintah mendongkrak pembangunan desa dapat tercapai.
===