Gula Puan, Gula Bangsawan dari Pampangan yang Mulai Langka. Berikut Bahan dan Cara Pembuatannya
Gula Puan, Gula Bangsawan dari Pampangan. Berikut Bahan-bahan dan Cara Pembuatan
Penulis: Aminudin | Editor: Welly Hadinata
Gula Puan, Gula Bangsawan dari Pampangan. Berikut Bahan-bahan dan Cara Pembuatan
SRIPOKU.COM, SRIPOKU.COM - Pada zaman kesultanan, Gulo Puan merupakan kegemaran para bangsawan Palembang.
Diolah dari susu kerbau rawa di pedesaan di kawasan rawa-rawa Sumatera Selatan, keberadaan makanan pelengkap ini sekarang terbilang langka.
Puan berarti ’susu’ dalam bahasa daerah Sumatera Selatan (Sumsel).

Gula Puan bisa diartikan ’gula susu’ sesuai bahan dasarnya, yaitu gula dan susu yang dibuat menjadi sejenis karamel.
Teksturnya lembut sedikit berpasir dengan warna cokelat.
•
SBY Disuguhi Makanan Palembang
•
Ini Resep Rahasia dan Cara Masak Nasi Minyak Khas Palembang
•
Cara Buat Pempek Khas Palembang Ikan Tenggiri dan Ikan Gabus, Paling Enak
•
Cara Membuat Burgo dan Cara Membuat Celimpungan Khas Palembang, Cuma 30 Menit Langsung Siap Santap!
Gula Puan yang rasanya mirip keju manis itu sangat sedap untuk campuran minum kopi atau olesan roti dan pisang goreng.
Tak mudah memperolehnya. Penganan yang diolah secara tradisional ini hanya dijual oleh beberapa pedagang kaki lima di waktu tertentu saja, yaitu sekitar waktu shalat Jumat di Masjid Agung Kota Palembang.
Kadang kala makanan ini juga dijual di Pasar 26 Ilir Palembang pada Sabtu dan Minggu.
Pembuatan Gula Puan ini bergan tung pada peternakan kerbau rawa di Pulo Layang.
Saat musim hujan, produksi susu tinggi, setiap kerbau rawa yang menyusui menghasilkan 1,5-2 liter susu.
Kondisi ini didorong oleh melim pahnya pakan saat rawa-rawa kembali tergenang.
Namun, di musim kemarau, hasil susu justru turun karena rawa me nyusut sehingga pakan juga ber kurang.
Akibatnya, harga Gula Puan lebih mahal saat kemarau.
•
Ini Dia 9 Makanan Khas Palembang Paling Enak dan Tempat yang Mudah Anda Jangkau
•
Tips Mudah Membuat Pempek Lemak dan Gurih Khas Palembang, Begini Proses Rahasianya
•
10 Makanan Khas Palembang yang Wajib Dicoba, Lengkap dengan Resep dan Cara Memasak
Peternak kerbau rawa di Desa Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Kartubi (52), mengatakan, menurut cerita para orang tua, Gula Puan digemari keluarga bangsawan dan para haji di Palembang.
Susu kerbau rawa Pampangan juga bisa diolah menjadi minyak samin, sagon puan, dan tape puan.
Minyak samin ini dibuat dengan cara mengendapkan susu sehingga lapisan dadih terpisah.
Minyak samin berupa endapan putih dengan aroma dan rasa mirip mentega.
Menurut Kartubi, nama samin berasal dari saman atau sebutan bagi komunitas Arab yang ada di Palembang.
”Disebut begitu karena minyak ini biasanya dipakai untuk memasak nasi samin oleh wong Arab. Nasi samin itu mirip dengan nasi lemak,” ujar Kartubi yang merupakan gene rasi ketiga peternak kerbau rawa di Rambutan.
Pemerhati kerbau rawa dari Sumsel, Ade Gita Pramadianta, mengatakan, menurut penelitian, susu kerbau rawa di Sumsel mempunyai kandungan protein lebih tinggi dari pada susu sapi.
•
Mengenal Kain Jumputan dan Kain Jupri, Busana Khas Palembang yang Sedang Digandrungi Kaum Milenial
•
Sajian Kambang, Tradisi Pasca Resepsi Khas Palembang yang Mulai Ditinggalkan
•
Selain Pempek, Pengusaha UMKM Minta Pemerintah Kenalkan Makanan Khas Palembang Lainnya
Kandungan protein inilah yang membuat susu kerbau rawa dapat diolah menjadi Gula Puan dan minyak samin.
Bahkan, menurut penelitian, susu kerbau rawa berpotensi diolah menjadi keju mozzarella yang lazim digunakan untuk campuran piza.
Bahan Resep Gula Puan
Bahan :
- Susu Kerbau +/- 5 Liter
- Gula Pasir 1 Kg
- Beberapa lembar daun pandan
Cara Pembuatan :
1. Campurkan susu, gula dan daun pandan di tuang dalam kuali/belanga yang sudah di panasi terlebih dahuludi
2. Aduk secara terus menerus (seperti membuat dodol) sampai kalis. (kira-kira butuh 3-4 jam).
3. Tidak boleh berhenti mengaduk, karena kalau tidak gula puan yang di buat akan gosong.
4. Setelah warna berubah menjadi kuning dan mengkristal dapat diangkat.
5. Tiriskan dan siap untuk di sajikan.