Berita Palembang
Sajian Kambang, Tradisi Pasca Resepsi Khas Palembang yang Mulai Ditinggalkan
Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat Palembang usai melakukan munggah atau resepsi. Sebagai bentuk perayaan atau rasa syukur.
Penulis: Rangga Erfizal | Editor: Siti Olisa
Laporan wartawan Sriwijaya Post Rangga Erfizal
SRIPOKU.COM, PALEMBANG -- Setiap wilayah di Indonesia memiliki tradisi unik mengenai tema-tema pernikahan, termasuk di Palembang.
Dengan sejarah yang panjang, Kota Palembang memiliki tradisi Minum Kambang atau sajian.
Tradisi tersebut dilakukan oleh masyarakat Palembang usai melakukan munggah atau resepsi. Sebagai bentuk perayaan atau rasa syukur.
Baca: Jadwal Pertandingan & Link Live Streaming Online Vidio.com PSIS Semarang vs Arema FC
Biasanya kegiatan Minum Kambang dihadiri kaum perempuan.
"Minum Kambang disajikan saat rangkaian acara adat pernikahan. Dilakukan sehari setelah kegiatan munggah atau resepsi yakni pada perayaan acara, dan yang hadir dalam acara perayaan umumnya perempuan," ungkap Pemerhati Seni dan Budaya Palembang, Vebri Al Lintani, Kepada Sripo, Minggu (4/11).
Namun sayang tradisi ini sudah jarang dilakukan oleh pengantin Palembang.
Baca: Pretty Asmara Meninggal Dunia Karena Penyakit Lambung, Ini Penyebab & Gejala yang Sering Diabaikan
Vebri tidak menutup kemungkinan bahwa tradisi ini ditinggal karena banyak masyarakat yang ingin praktis dalam melakukan pernikahan.
"Tradisi ini masih ada, memang sekarang berkurang dan tidak terlalu sering dilakukan," ungkapnya.
Hal serupa juga diungkapkan Seniman dan Budayawan Palembang, Kemas Anwar Beck atau akrab disapa Yaii Back.
Baca: Jadwal Pertandingan dan Link Live Streaming Ochannel Pertandingan PSM Makassar vs Persipura Jayapura
Menurutnya tradisi ini masih dilakukan tetapi sangat jarang hanya dilakukan di acara tertentu saja.
"Masih ada tapi sudah sangat jarang. Bukan Minum Kambang tapi tepatnya, Sajian Kambang. Makanan yang dihidangkan berbentuk segi empat, dimakan beramai-ramai dengan makanan Palembang lainnya," ungkapnya.
Adapun sajian Kambang tersebut berupa makanan ringan khas Palembang. Dimana makanan tersebut dihidangkan makanan ringan seperti kue tradisional.
Baca: Jadwal Pertandingan dan Link Live Streaming Ochannel Pertandingan PSM Makassar vs Persipura Jayapura
"Sajian Kambang itu merupakan tradisi makan Palembang, dimana makanan ringan seperti Juada (kue Palembang), kue-kue tradisional hingga tekwan dan model, disajikan secara memanjang dan berbentuk kotak.
“Kalau Minum Kambang, biasanya dilakukan perayaan di hari Seninnya pada saat acara Nikahan. kalau sajian Kambang tidak makan nasi,” Jelas Vebri.
Semakin banyak tamu yang hadir, makin besar pula Persegi Panjang yang dikelilingi oleh makanan-makanan tadi.
"Di tengah biasanya ada yang duduk, membantu tamu mengambilkan makanan yang tak terjangkau," tutupnya.