SFC Update

Sikapi Sriwijaya FC, Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru Ajak Rembuk Masyarakat

Gubernur Sumsel Herman Deru dengan tegas menyatakan segera mengajak jajaran manajemen SFC berikut pengurus, tokoh olahraga, suporter hingga masyarakat

Dok. Pemprov Sumsel
Konfrensi pers bersama Direktur PT SOM, Muddai Madang, di Hotel Horison Ultima, Senin (7/1/2019). 

HD mengaku paham betul bahwa keputusannya ini sangat dinantikam masyarakat terutama para pecinta SFC.

Dia mengatakan sejak awal sebelum jadi Gubernur ia bahkan sering diminta pendapat dan mendengarkan apa yang diinginkan masyarakat.

"Semua bangga dengan SFC kemarin waktu saya dilantik banyak yang minta saya intervensi. Tapi tetap saya pelajari secara hukum. Saya tidak boleh gegabah sikapi itu," cerita HD.

Menurut HD pasca Pilkada Juni lalu, ia tahu betul kalau kepemilikan saham Pemprov di Sumsel masih 58 persen, namun kepemilikan itu berubah pada bulan Juli 2018 dimana kepemilikan saham Pemprov menjadi 11 persen saja.

"Saya melihatnya ini seperti gelas retak. Tapi bagaimanapun itu kita harus ambil hikmahnya."

"Kita sudah bentuk timsar dan tim prestasi tapi tetap terdegradasi. Maka sebagai kepala daerah ini saatnya saya ambil sikap ajak ketemu semuanya untuk perbaikan sepak bola," jelas HD.

Konfrensi pers bersama Direktur PT SOM, Muddai Madang, di Hotel Horison Ultima, Senin (7/1/2019).
Konfrensi pers bersama Direktur PT SOM, Muddai Madang, di Hotel Horison Ultima, Senin (7/1/2019). (Dok. Pemprov Sumsel)

Di tempat yang sama, Direktur PT. Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Muddai Madang mengatakan sangat yakin bahwa kebijakan Gubernur Sumsel Herman Deru patut didukung karena niat dan tujuannya baik untuk olahraga khususnya Sriwijaya FC.

"Saya Direktur PT SOM siap dan patuh dengan segala kebijakan. Apalagi sebelum tanggal 15 Januari kita akan urun rembuk dengan masyarakat."

"Pada dasarnya tujuannya saya duduk disini adalah menyelesaikan kompetisi liga 1. Kalau satu kali saja kita tidak ikut atau sampai tiga kali kita bisa didiskualifikasi."

"Saya katakan bukan saya mau ambil alih. Saya juga mohon maaf kepada masyarakat pencinta olahraga SFC tidak bisa ikut di Liga 1. Saat itu atmosfir sepakbola sangat tidak sehat," jelasnya.

Dalam mewujudkan club yang sehat dan prefesional, lanjut HD, dirinya sebagai Gubernur Sumsel berhak melakukan pembinaan dan mengawasi jalannya klub.

Bahkan dia berharap pihak pengelola kedepan harus terbebas dari segala bentuk intervensi dan harus dipisahkan antara kepentingan organisasi dengan kepentingan pribadi atau kelompok.

“Bahkan anak-anak dan menantu saya tidak boleh. Tegas saya, tidak boleh jadi pengurus,” imbuhnya sembari menegaskan, dirinya juga tidak setuju nama besar SFC diganti dengan nama baru.

===

Larang Keluarga Jadi Pengurus, Gubernur Sumsel Ingin Sriwijaya FC Benar-Benar Profesional

Deadline 15 Januari, Herman Deru Instruksikan PT SOM Duduk Bersama Dengan Semua Elemen Sriwijaya FC

Demi Balas Budi ke Sriwijaya FC, Gelandang Muda Ini Siap Berjibaku di Liga 2

Pelatih Caretaker Sriwijaya FC Akui Belum Ada Pemain Pamit Pindah Klub Lain

7 Pemain Bintang Sriwijaya FC yang Sudah Dapatkan Klub Baru

===

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved