Breaking News

Nafsu Kekuasaan

Membendung Nafsu Kekuasaan Untuk Kearifan

Ada sebuah pertanyaan yang membutuhkam jawaban baik baik yang terkait maupun masyarakat umum.

Editor: Salman Rasyidin
zoom-inlihat foto Membendung Nafsu Kekuasaan Untuk Kearifan
ist
Drs.HM. Daud Rusjdi AW

Kedua, dengan menemui para wali Allah.

Yang dimaksudkan dengan wali Allah itu adalah para ulama dan orang-orang shaleh.

Ketiga, mendengar nasihat orang-orang bijak yaitu penjelasan atau keterangan dari para ulama yang menunjukkan kebaikan dunia dan akhirat.

Akibat merasa resah, gelisah dan kecemasan itu, kita dapat menyaksikan sekarang terutama di negeri kita tercinta ini, orang selalu berusaha mempertahankan kekuasaan atau jabatannya.

Sehingga ditempuhlah berbagai cara agar dia tidak tergeser dari kekuasaan atau jabatannya itu.

Hal seperti ini tentunya disebabkan tidak bisa membendung nafsu yang bersarang dihatinya, sehingga nafsu menyebabkan Penguasa menjadi budak.

Mereka sudah dikuasai oleh nafsu serakah sehingga menganggap dialah yang serba paling dari orang lain.

Ada dua hal yang tidak terasa bila seseorang berada di puncak kekuasaan.

Di puncak kekuasaan atau di posisi jabatan itu, persahabatan ibarat tali yang getas, sering palsu dan penuh muslihat.

Biasanya teman dekat bisa saja berubah jadi musuh, atau penghambat yang setiap saat bisa saja menyingkirkan.

Saat berkuasa atau menjabat suatu jabatan, kemurahan hati dari orang lain, biasanya dirasakan cuma sederet taktik.

Apalagi saat sekarang ini orang baru belajar bicara bebas.

Tentunya karena baru belajar, maka acapkali melupakan tata krama.

Disinilah para pemimpin seperti dihukum untuk selalu curiga, karena tidak banyak orang yang berlapang dada.

Tentunya bagi seseorang yang berketetapan hati bahwa jabatan dan kekuasaan bukan segala tujuan, ia akan mampu melihat dunia dengan lebih memikat dan lingkungan sekitar lebih terang, karena perlu menumbuhkan proses kreatif, dan itulah yang disebut kearifan.

Dalam perbendaharaan peribahasa Melayu, ada sederet peribahasa yang sudah tidak asing lagi kita dengar karena sudah sangat terkenal.

Halaman
1234
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved