Dakwah lewat Tulisan

Dakwah Melalui Tulisan Punya Kekuatan Tersendiri

Salah satu sunah yang diperintahkan oleh Rasulullah SAW namun sedikit sekali dari kaum Muslim yang menyadarinya adalah menulis.

Editor: Salman Rasyidin
ist
Maspril 

Mari selanjutnya pada ustaz, dai, mubalig atau ulama dan pemikir Islam untuk merakit pesan-pesan dakwah dengan merakit tradisi menulis.

Mulailah melakukan aktivitas menulis. Merakit kata menjadi kalimat, kemudian merangkainya menjadi karya tulis yang bermakna.

Menulis adalah pekerjaan yang membutuhkan ketekunan dan juga kesenangan.

Seorang yang menulis akan dibawa mengembara ke alam gagasan yang semakin kaya, sebab menulis berarti menambah pengetahuan baru sekaligus mempertajam pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya.

Sayidina Ali alaihi salam pernah mengatakan, "Tulisan merupakan tali pengikat ilmu pengetahuan."

Setelah memiliki kemampuan menulis untuk berdakwah pada era modern dengan perkembangan bidang teknologi informasi sedemikian pesatnya, tidak ada yang dapat menahan lajunya perkembangan teknologi informasi tersebut.

Selanjutnya mari melakukan dakwah bil qalam dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi.

Di tengah realitas sekarang ini, selain melalui media cetak (koran, majalah dan buku), hampir sebagian besar masyarakat telah memiliki peralatan teknologi informasi, komputer dan laptop dengan jaringan internet dan telepon seluler dengan berbagai fiturnya.

Ada di antara kalangan masyarakat akan dianggap "kuper" (kurang pergaulan) atau "gaptek" (gagap teknologi) apabila tidak mempunyai peralatan teknologi informasi.

Mari kita manfaatkan kepemilikan perangkat teknologi informasi tersebut dengan membagikan tulisan-tulisan berisi dakwah atau dakwah bil qalam kepada umat untuk terus menyerukan dan menebarkan kebajikan.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved