TNI dan Polri Bentrok di Lubuklinggau
Korban Penculikan Oknum TNI Mengaku Diborgol Selama Disekap
Pada saat kejadian penculikan, ia didatangi oleh Hendi yang diantar Salamun, dengan alasan ingin membeli kayu.
Penulis: Ardani Zuhri | Editor: Sudarwan
"Saya benar-benar tidak tahu jika itu mobil bodong apalagi narkoba. Sebab itu bukan dijual tetapi digadaikan," ujar mantan calon Kades ini.
Dan permasalahan timbul, ujar Hedianto, sekitar sebulan kemudian, tiba-tiba ia datangi oleh pelaku (penculik).
Ketika datang para pelaku tidak pernah mengaku sebagai TNI, apalagi model potongannya ada yang cepat, rambut panjang dan sedang.
Dan ia hanya sering mendengar kata-kata siap dan komandan serta pistol.
Dan selama di Lubuklinggau, baik di mobil maupun di hotel ia selalu diborgol untuk mencari Deni, namun tidak ketemu.
Kemudian ia sempat juga mengirimkan uang sebesar Rp 10 juta ke rekening Suwandi via BRI.
Dan ia tidak tahu untuk apa uang tersebut. Sebab saya sudah takut akan dibunuh, karena para penculik mengancam akan membunuhnya.
"Saya dibawa bersama Yuda warga Bandung, Herman warga Lampung, dan Haryono warga Prabumulih," katanya.
Ditambahkan Hedianto dan kerabatnya, bahwa ia mengucapkan banyak terima kasih kepada anggota polisi yang telah berkenan menyelamatkannya dari aksi penculikan tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya bahwa telah terjadi aksi baku tembak antara oknum anggota TNI Den Inteldam III Siliwangi dengan anggota Polres Muaraenim dan Polres Lubuklinggau dalam kasus penculikan.
Akibatnya dua anggota TNI yakni Kapten Edy Sutrisno dan Serda Dadang menderita luka tembak.
Lalu ada juga dua anggota polisi menderita luka-luka akibat dipukul oknum anggota TNI.
