Guru PPPK di OKU Tewas di Kosan

Guru PPPK SMPN 46 OKU Ditemukan Tewas Mengenaskan di Kosan, PGRI OKU Akan Surati Presiden Prabowo

Kasus kematian tragis guru PPPK SMPN 46 OKU, Syaidatul Fitriyah (27), memicu reaksi keras dari Persatuan Guru Republik Indonesia.

Penulis: Leni Juwita | Editor: Odi Aria
Kolase
SURATI PRESIDEN- Sekretaris PGRI Kabupaten OKU Natun Spd MSi dan guru PPPK SMPN 46 OKU, Syaidatul Fitriyah (27) ditemukan tewas mengenaskan di kosan. Kasus kematian tragis guru PPPK SMPN 46 OKU, Syaidatul Fitriyah (27), memicu reaksi keras dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten OKU. Organisasi profesi guru tersebut menyatakan akan berkirim surat resmi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk meminta perhatian dan perlindungan lebih kuat terhadap profesi guru. 
Ringkasan Berita:
  • PGRI OKU akan mengirim surat kepada Presiden Prabowo dan Kapolres OKU untuk meminta perlindungan guru diperketat, menyusul tewasnya guru PPPK SMPN 46 OKU, Syaidatul Fitriyah
  • Polisi menduga kuat adanya unsur pembunuhan, namun penyelidikan terhambat karena keluarga menolak autopsi 
  • Korban ditemukan pertama kali oleh tetangganya setelah curiga sepeda motor korban tidak dimasukkan ke dalam rumah, korban ditemukan tewas dengan tangan, kaki, dan mulut terikat menggunakan jilbab

SRIPOKU.COM, BATURAJA— Kasus kematian tragis guru PPPK SMPN 46 OKU, Syaidatul Fitriyah (27), memicu reaksi keras dari Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten OKU.

Organisasi profesi guru tersebut menyatakan akan berkirim surat resmi kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, untuk meminta perhatian dan perlindungan lebih kuat terhadap profesi guru.

Pernyataan itu disampaikan Sekretaris PGRI OKU, Natun SPd MSi, mewakili Ketua PGRI OKU saat ditemui di kamar jenazah RSUD Dr. Ibnu Sutowo Baturaja, Kamis (20/11/2025).

Menurut PGRI, kasus kematian Syaidatul Fitriyah yang ditemukan meninggal dalam kondisi tangan dan kaki terikat serta mulut disumpal jilbab, tidak hanya mengundang duka, tetapi juga kekhawatiran mendalam terkait keselamatan guru.

“Kami akan berkirim surat ke Presiden Prabowo dan Kapolres OKU. Kami berharap kasus ini cepat terungkap dan pelakunya dihukum setimpal,” tegas Natun.
 
Polisi Sebut Ada Indikasi Pembunuhan, Namun Terhambat Penolakan Autopsi
Kapolres OKU, AKBP Endro Aribowo SIK MAP, mengonfirmasi bahwa pihaknya sudah menangani kasus ini dan menemukan indikasi pembunuhan.

“Dilihat dari kondisi tubuh korban yang terikat dan meninggal tidak wajar, ada kecurigaan kuat pembunuhan. Namun proses pembuktian ilmiah membutuhkan autopsi,” ujarnya.

Sayangnya, keluarga korban menolak autopsi, sehingga penyidik kesulitan memastikan penyebab kematian secara medis.

 Syaidatul Fitriyah ditemukan meninggal di rumah kosnya di Desa Suka Pindah, Kecamatan Kedaton Peninjauan Raya (KPR), OKU pada Rabu (19/11/2025) malam.

Kematian korban terungkap berkat kecurigaan tetangganya, Resta, yang melihat sepeda motor korban tidak dimasukkan ke rumah seperti biasanya. Resta kemudian mengajak rekannya, Zainuddin, mengecek ke dalam kos.

Keduanya terkejut mendapati korban tewas dalam keadaan tangan dan kaki terikat serta mulut disumpal jilbab.

Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved