Berita Banyuasin
Angin Kencang dan Ombak Tinggi, Nelayan Sungsang Takut Melaut hingga ke Selat Bangka
Karena, bisa-bisa perahu atau pompong yang mereka gunakan untuk mencari ikan bisa diterpa angin kencang sekaligus ombak.
Penulis: Ardiansyah | Editor: Yandi Triansyah
Ringkasan Berita:
- Angin kencang dan ombak menjadi faktor nelayan di Sungsang takut melaut hingga ke Selat Bangka.
- Sehingga hasil tangkapan nelayan tak maksimal sebab hanya melaut di sekitar tempat tinggal mereka saja.
- Kondisi ini berlangsung selama tiga bulan Oktober, November hingga Desember.
SRIPOKU.COM,BANYUASIN - Memasuki musim penghujan dan angin kencang, menjadi permasalahan sendiri bagi para nelayan yang ada di Kecamatan Banyuasin II atau Sungsang.
Bulan November, Desember hingga Januari, menjadi bulan yang membuat nelayan harus ekstra waspada ketika melaut.
Dikarenakan tiga bulan ini, merupakan bulan dimana angin kencang selalu bertiup dan menjadi dampak tersendiri bagi nelayan ketika melaut. Hal ini, diungkapkan sejumlah nelayan Sungsang saat ditemui.
Menurut mereka, tiga bulan yakni November, Desember dan Januari menjadi momok bagi para nelayan untuk melaut.
Baca juga: Warga di Pesisir dan Perairan Banyuasin Diminta Waspada Ancaman Hujan dan Angin Kencang
Karena, bisa-bisa perahu atau pompong yang mereka gunakan untuk mencari ikan bisa diterpa angin kencang sekaligus ombak.
"Melaut tetap, tetapi tidak terlalu jauh mencari ikannya. Karena, bulan November ini sudah masuk musim hujan dan angin kencang. Jadi memang, saat melaut perlu kewaspadaan," kata Wildan yang merupakan nelayan Sungsang, Kamis (13/11/2025).
Semua nelayan Sungsang sudah memahami, bila dua bulan pada akhir tahun dan juga awal tahun menjadi masa dimana nelayan akan mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil yang maksimal saat melaut.
Meski begitu, mereka tetap berupaya untuk tetap melaut untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Solusinya, mereka mencari ikan tidak sampai hingga ke selat Bangka seperti biasanya.
Hal ini, juga dibenarkan Kades Marga Sungsang Taufik. Menurutnya, warga Desa Marga Sungsang yang hampir semuanya nelayan saat bulan November, Desember dan Januari, menjadi bulan paceklik bagi para nelayan.
"Angin kencang, otomatis ombak juga tinggi. Inilah yang jadi tantangan bagi nelayan dan hasil melaut juga biasanya tidak maksimal. Makanya, tiga bulan ini biasanya disebut masa paceklik," ungkapnya.
Bila ombak sudah sangat besar dan angin bertiup sangat kencang, lanjut Taufik biasanya para nelayan Sungsang lebih memilih untuk tidak melaut. Karena, bila dipaksakan untuk tetap melaut ini dapat membahayakan jiwa para nelayan.
"Namun, untuk memenihi kebutuhan sehari-hari mereka melaut tetapi tidak jauh. Cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dianggap cukup pulang. Berbeda bila biasanya, mereka melaut bisa beberapa hari dengan hasil yang memuaskan juga biasanya," pungkasnya.
| TAMPANG Komplotan Pencuri 30 Batang Pipa Pertamina di Banyuasin, Kerugian Rp84 Juta, Penadah Buron! |
|
|---|
| Bupati Banyuasin Apresiasi Guru, Askolani : Guru Harus Bisa Digugu dan Ditiru |
|
|---|
| Pencurian di Pagi Buta, Santainya Pemuda di Banyuasin Pikul Mesin Cuci dari Rumah Korban |
|
|---|
| 3 Pelaku Pencuri Tower Telekomunikasi Ditangkap Polsek Mariana, Ternyata Warga Sekitar |
|
|---|
| Pencuri Sawit 2 Ton Tak Berkutik Dikepung Polisi di Rumahnya Tanjung Lago Banyuasin |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/Sungsang-takut-melaut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.