Motif di Balik Tragedi Menantu Tewas di Tangan Mertua dan Adik Ipar di PALI

SRIPOKU.COM,PALI – Sore itu, Jumat (12/9/2025), seharusnya menjadi perjalanan biasa bagi LFP (14).

Duduk di boncengan sepeda motor yang dikendarai ayahnya, Matsari Lekat (29), ia dalam perjalanan menuju rumah ibunya.

Namun, di tikungan Jalan Batu Pertamina, Desa Sungai Ibul, perjalanan itu berubah menjadi mimpi buruk yang akan terpatri selamanya dalam ingatannya.

Lokasi desa ini terletak sekitar 60 KM dari Talang Ubi pusat pemerintahan di PALI atau berjarak 159 KM dari Palembang sekitar 3 jam perjalanan darat. 

Dalam sekejap, jalanan yang akrab baginya menjadi panggung tragedi berdarah.

Ayahnya dihentikan paksa dua orang pria. 

Di depan mata LFP, sebilah parang terayun, mengawali serangkaian kekejaman yang merenggut nyawa sang ayah.

Akar dari tragedi ini ternyata adalah persoalan keluarga yang membara sejak pagi hari.

Menurut Kasat Reskrim Polres PALI, AKP Nasron Junaidi, ketegangan dimulai ketika Matsari didapati berada di kamar H, anak perempuan dari pelaku L (49).

Meskipun pernikahan secara adat sempat dilangsungkan untuk menyelesaikan masalah, pihak keluarga perempuan merasa Matsari tidak menunjukkan itikad baik.

Rasa marah dan terhina itu rupanya disimpan hingga menjadi dendam yang mematikan.

"Korban dihentikan paksa saat mengendarai motor bersama putrinya. Pelaku P (19) langsung menyerang dengan parang mengenai punggung korban," ungkap AKP Nasron, Sabtu (13/9/2025).

Serangan pertama itu membuat Matsari tersungkur dari motornya dan jatuh ke parit di pinggir jalan.

Di sanalah, di dalam parit yang keruh, ayah mertua (L) dan adik iparnya (P) mengeroyoknya tanpa ampun hingga ia mengembuskan napas terakhir.

Menyaksikan ayahnya dianiaya secara brutal, LFP yang masih remaja diliputi ketakutan luar biasa.