Dibunuh Ayah Mertua dan Adik Ipar

TRAGEDI Pengantin Baru di PALI Tewas di Tangan Mertua dan Ipar, Berawal dari Kejadian di Kamar

Jalanan Desa Sungai Ibul yang biasanya lengang mendadak menjadi panggung horor bagi LFP (14).

Sripoku.com/Apriansyah
KORBAN PEMBUNUHAN DI PALI - (Kanan) warga saat menemukan jasad Lekat (40), warga Dusun II Sungai Limpah, Desa Sungai Ibul, Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten PALI, dalam kondisi telungkup bersimbah darah, Jumat (12/9/2025) sore. Korban mengenakan kaos oblong biru tua dan celana jeans pendek biru sebelum dievakuasi ke RSUD Talang Ubi. (Kiri) Dua pelaku pembunuhan, LK (50) dan anaknya FZ(16), saat diamankan di Mapolres PALI, Jum'at (12/9/2025) malam. Keduanya ditangkap Tim Opsnal Beruang Hitam tanpa  

SRIPOKU.COM, PALI – Jalanan Desa Sungai Ibul yang biasanya lengang mendadak menjadi panggung horor bagi LFP (14).

Sore itu, Jumat (12/9/2025), pelukan hangatnya di punggung sang ayah, Matsari Lekat (29), saat berboncengan motor, berganti menjadi getaran ketakutan saat laju mereka dihentikan paksa.

Di depan matanya, dunia seakan berhenti berputar, P (19), muncul dengan sebilah parang terhunus. 

Tanpa peringatan, senjata tajam itu diayunkan dan mendarat telak di punggung ayahnya.

Matsari terpelanting dari motor, tubuhnya yang tak berdaya jatuh ke dalam parit di tepi jalan.

Mimpi buruk itu belum berakhir, L (49), menyusul bersama-sama, ayah dan anak itu menghujani tubuh Matsari dengan sabetan membabi buta. 

LFP hanya bisa mematung dalam kengerian, menyaksikan pria yang paling ia cintai dihabisi oleh kakek dan pamannya sendiri.

Ketika semua usai dan keheningan kembali datang, LFP berlari sekuat tenaga. Bukan lagi untuk bermain, tapi untuk menyelamatkan sisa-sisa hidupnya sambil menjerit mencari pertolongan.

Tragedi mencekam di sore hari itu adalah puncak dari bara yang telah menyala sejak fajar.

Menurut Kasat Reskrim Polres PALI, AKP Nasron Junaidi, semua dipicu oleh masalah kehormatan keluarga.

"Pada pagi hari sebelum kejadian, korban didapati berada di kamar anak perempuan pelaku (L) yang berinisial H," ungkap AKP Nasron, Sabtu (13/9/2025).

Peristiwa itu menyulut amarah keluarga L. Untuk menutupi aib, jalan pintas pun diambil, Matsari dinikahkan secara adat dengan H pada hari itu juga.

Namun, ikatan yang dipaksakan itu tak mampu meredam dendam. 

Di mata keluarga L, Matsari dianggap tidak menunjukkan itikad baik dan rasa tanggung jawab.

Harga diri yang terluka menjadi racun yang perlahan merasuki pikiran L dan putranya, P.

Halaman
12
Sumber: Sriwijaya Post
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved