Berita OKU Selatan

CANDI Jepara, Satu-satu Candi Batu di Sumatera Selatan yang Bahan Sama dengan Prambanan & Borobudur

Candi Jepara, situs bersejarah yang berada di Desa Jepara, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah

Penulis: Choirul OKUT | Editor: Welly Hadinata
Sripoku.com/Choirul (Istimewa)
PEMUGARAN CANDI JEPARA - Tenaga ahli dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) tengah melakukan pemugaran Candi Jepara di Desa Jepara, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah, OKU Selatan, Selasa (26/08/2025). Candi batu satu-satunya di Sumatera Selatan ini ditargetkan rampung pada November 2025. 

SRIPOKU.COM, MUARA DUA – Upaya pelestarian warisan budaya terus digencarkan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan.

Salah satu langkah konkret saat ini adalah pemugaran Candi Jepara, situs bersejarah yang berada di Desa Jepara, Kecamatan Buay Pematang Ribu Ranau Tengah.

Pemugaran ini bukan sekadar memperbaiki fisik bangunan, melainkan juga sebagai bentuk pelestarian nilai-nilai sejarah, budaya, dan kearifan lokal yang melekat pada candi tersebut.

Hal itu disampaikan oleh Plt. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata OKU Selatan, Permadi Haikal, S.Sos., MM., melalui Kepala Bidang Kebudayaan Jonison, S.Sos., pada Selasa (26/08/2025).

“Pemugaran candi ini bukan hanya memperbaiki bentuk fisiknya, tetapi juga melestarikan warisan sejarah, budaya, serta kearifan lokal yang ada di dalamnya,” ujar Jonison.

Gandeng Pakar Nasional

Proses konservasi dilakukan secara kolaboratif dengan melibatkan Kementerian Kebudayaan, Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah VI Sumatera Selatan, serta tenaga ahli dari BPK Wilayah X Jawa Tengah.

Kolaborasi lintas wilayah ini diyakini akan memastikan pemugaran sesuai dengan standar pelestarian cagar budaya.

Candi Jepara memiliki ciri khas yang sangat unik di Sumatera Selatan.

Jika candi-candi lain di wilayah ini umumnya terbuat dari bata, Candi Jepara justru dibangun menggunakan batu andesit—bahan yang sama digunakan dalam pembangunan Candi Prambanan dan Borobudur di Jawa.

"Hal inilah yang membuatnya semakin istimewa sekaligus memiliki nilai historis yang tinggi," jelas Jonison.

Potensi Wisata Sejarah Terpadu

Selain pelestarian budaya, pemerintah daerah juga berharap Candi Jepara mampu berkembang sebagai destinasi wisata sejarah yang bernilai edukatif dan ekonomis.

Letaknya yang strategis, berdekatan dengan kawasan wisata Danau Ranau, menjadi potensi besar untuk mendorong pariwisata terpadu di OKU Selatan.

“Kami ingin Candi Jepara menjadi ikon budaya yang tidak hanya dibanggakan masyarakat, tetapi juga mampu mendorong pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan,” tambahnya.

Target Rampung Akhir 2025

Proses pemugaran saat ini masih berlangsung dan ditargetkan selesai pada November 2025, dengan penyesuaian terhadap kondisi lapangan.

Candi Jepara sendiri memiliki luas bangunan 9,20 meter x 8,60 meter dengan tinggi 1,42 meter, berdiri di atas lahan seluas 1.820 meter persegi yang telah dibebaskan sejak 2011 dan bersertifikat resmi sejak 2015.

Dengan segala keunikan dan nilai sejarahnya, Candi Jepara diharapkan menjadi pusat kebanggaan budaya sekaligus pintu masuk baru bagi wisatawan yang ingin menikmati pesona sejarah dan alam di Sumatera Selatan.

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved