Berita Polda Sumsel

Kisah Evakuasi Darurat Bocah Muntaber oleh Ambulance Apung Polairud Polda Sumsel

Pagi itu, Kamis (2 Oktober 2025), perairan Sungai Musi menjadi saksi bisu sebuah aksi heroik

Editor: Yandi Triansyah
Polairud Polda Sumsel
AMBULANS APUNG - Ambulans apung, membawa seorang bocah berusia dua tahun yang kondisinya kritis akibat muntaber menuju penanganan medis di Palembang. 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG – Pagi itu, Kamis (2 Oktober 2025), perairan Sungai Musi menjadi saksi bisu sebuah aksi heroik yang mengalahkan keterbatasan akses.

Berpacu dengan waktu, sebuah speedboat milik Ditpolairud Polda Sumsel berubah fungsi menjadi ambulans apung, membawa seorang bocah berusia dua tahun yang kondisinya kritis akibat muntaber menuju penanganan medis di Palembang.

Ia adalah Aufa Nazila Quinza, warga Desa Upang Marga, Kecamatan Air Salek, Kabupaten Banyuasin.

Kondisi Aufa memburuk. Ia terjangkit muntaber, badannya lemas, dan tak mau makan, bahkan setelah mendapat penanganan dari bidan desa setempat.

Dalam situasi darurat di wilayah perairan yang minim akses darat cepat, harapan satu-satunya tertuju pada keberadaan Ambulance Apung yang disiagakan di Pos Pangkalan Sandar Upang.

Kabar darurat ini diterima oleh anggota jaga Pos Pangkalan Sandar Upang setelah dihubungi oleh Wiji, bidan desa Upang.

"Aufa mengalami muntaber, tubuhnya lemas, tidak ada nafsu makan. Sudah berobat ke bidan tapi tidak ada perubahan," jelas Komandan Kapal V-1027 Upang, Aipda Ardianto, yang mewakili Direktur Polairud Polda Sumsel Kombes Pol Sonny Mahar Budi Aditiyawan.

Tak membuang waktu, tim dari Polairud segera mengerahkan speedboat mereka.

Kendaraan air itu langsung meluncur ke klinik bidan Wiji untuk menjemput bocah malang tersebut.

Perjalanan menuju Kota Palembang, yang biasanya memakan waktu, harus ditempuh secepat mungkin.

Mengandalkan kecepatan speedboat dan navigasi di perairan Sungai Musi, perjalanan evakuasi dari Desa Upang menuju Dermaga 10 Ulu Palembang berhasil ditempuh dalam waktu satu jam.

"Alhamdulillah setelah sampai di dermaga 10 Ulu, Aufa langsung dibawa ke Rumah Sakit Bunda Palembang dan saat ini sudah dirawat," tutur Ardianto lega.

Semua berharap dengan penanganan medis yang cepat, Aufa bisa segera pulih, kembali ceria, dan bermain bersama teman-temannya.

Peristiwa ini kembali menegaskan peran penting Ambulance Apung Ditpolairud Polda Sumsel sebagai jembatan kemanusiaan bagi masyarakat yang tinggal di wilayah perairan.

Akses terbatas seringkali menjadi penghalang utama bagi warga pesisir atau pulau untuk mendapatkan layanan kesehatan darurat.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved