Modul Ajar

Modul Ajar IPA Bab 7: Isu-Isu Lingkungan Analisis, Proyek, dan Solusi Berkelanjutan Siswa Kelas IX

Sebelum memulai pembelajaran Bab 7 Isu-Isu Lingkungan, peserta didik diharapkan telah memiliki pengetahuan

|
Ilustrasi/AI
MODUL AJAR IPA - Ilustrasi. Modul Ajar IPA Bab 7: Isu-Isu Lingkungan Analisis, Proyek, dan Solusi Berkelanjutan Siswa Kelas IX 

Pertemuan 2 (2 JP): Merancang Proyek Penanggulangan Isu Lingkungan Sederhana

Berdasarkan identifikasi isu pada pertemuan sebelumnya dan eksplorasi solusi yang ada, peserta didik dapat merancang minimal 1 proyek sederhana yang inovatif untuk mengatasi salah satu isu lingkungan lokal dengan langkah-langkah yang jelas dan terukur (Meaningful Learning).

Melalui kolaborasi kelompok, peserta didik dapat membagi peran dan tanggung jawab dalam pelaksanaan proyek secara efektif.

Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat menentukan indikator keberhasilan proyek yang akan mereka lakukan.

Pertemuan 3 (2 JP): Pelaksanaan Proyek dan Pengumpulan Data

Peserta didik dapat melaksanakan proyek penanggulangan isu lingkungan sederhana yang telah dirancang dengan penuh tanggung jawab dan kreativitas (Joyful Learning).

Selama pelaksanaan proyek, peserta didik dapat mengumpulkan data atau informasi yang relevan dengan proyek mereka secara sistematis.

Melalui refleksi mandiri dan diskusi kelompok, peserta didik dapat mengidentifikasi tantangan yang dihadapi selama pelaksanaan proyek dan mencari solusinya (Mindful Learning).
Pertemuan 4 (2 JP): Presentasi dan Refleksi Hasil Proyek

Peserta didik dapat mempresentasikan hasil proyek penanggulangan isu lingkungan mereka kepada teman sekelas dengan percaya diri dan komunikatif.

Dengan bimbingan guru, peserta didik dapat merefleksikan pengalaman belajar mereka selama proyek, mengidentifikasi pembelajaran bermakna yang didapat, dan merencanakan tindak lanjut yang mungkin (Meaningful Learning).

Melalui sesi umpan balik, peserta didik dapat memberikan dan menerima masukan yang konstruktif terkait proyek yang telah dilakukan.

D.    TOPIK PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL

Topik pembelajaran akan difokuskan pada isu-isu lingkungan yang relevan dan dapat diamati secara langsung oleh peserta didik di lingkungan sekitar mereka (sekolah, rumah, atau komunitas), seperti:

Pengelolaan sampah yang tidak benar

Polusi udara akibat kendaraan atau pembakaran

Pencemaran air di saluran air atau sungai kecil

Penggunaan energi berlebihan

Kerusakan lingkungan di sekitar sekolah/rumah (misalnya kurangnya penghijauan, vandalisme).

E.    KERANGKA PEMBELAJARAN

PRAKTIK PEDAGOGIK:

Metode Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning): Peserta didik akan terlibat dalam proyek nyata yang dimulai dari identifikasi masalah, perencanaan, pelaksanaan, hingga presentasi hasil. Ini akan mendorong mereka untuk belajar secara mandiri dan kolaboratif, serta menerapkan pengetahuan dalam konteks nyata.

Diskusi Kelompok: Digunakan untuk berbagi ide, menganalisis masalah, merumuskan solusi, dan merefleksikan pengalaman.

Eksplorasi Lapangan Sederhana: Mengajak peserta didik untuk mengamati langsung kondisi lingkungan di sekitar sekolah atau rumah mereka untuk mengidentifikasi isu-isu lingkungan.

Wawancara Sederhana: Membimbing peserta didik untuk melakukan wawancara dengan warga sekolah atau anggota masyarakat (jika memungkinkan) untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai isu lingkungan.

Presentasi: Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengkomunikasikan hasil proyek dan pemahaman mereka kepada teman sekelas, melatih kemampuan berbicara di depan umum dan berpikir sistematis.

MITRA PEMBELAJARAN:

Lingkungan Sekolah: Penjaga sekolah, petugas kebersihan, guru mata pelajaran lain, atau kepala sekolah dapat menjadi narasumber atau mendukung pelaksanaan proyek.

Lingkungan Luar Sekolah: Ketua RT/RW setempat, tokoh masyarakat yang peduli lingkungan, atau Dinas 

Lingkungan Hidup (jika memungkinkan untuk kegiatan wawancara/studi kasus singkat).

Masyarakat: Melibatkan orang tua atau anggota keluarga dalam diskusi atau pelaksanaan proyek sederhana di rumah.

LINGKUNGAN BELAJAR:

Ruang Fisik: Kelas untuk diskusi dan presentasi, halaman sekolah atau lingkungan sekitar sekolah untuk observasi lapangan dan pelaksanaan proyek sederhana.

Ruang Virtual: Pemanfaatan platform online untuk berbagi informasi, berdiskusi, dan mencari referensi tambahan.

PEMANFAATAN DIGITAL:

Perpustakaan Digital: Mengakses artikel, jurnal, atau video edukasi terkait isu lingkungan.

Forum Diskusi Daring (Google Classroom/WhatsApp Group): Untuk komunikasi antar kelompok, berbagi progres proyek, dan sesi tanya jawab.

Penilaian Daring (Google Forms/Quizizz): Untuk asesmen awal atau tes formatif.

Kahoot/Mentimeter: Untuk kegiatan interaktif sebagai icebreaker atau review materi yang menyenangkan.

Google Classroom: Sebagai platform utama untuk berbagi materi, penugasan, dan pengumpulan proyek.

F.    LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

Pertemuan 1: 

Identifikasi dan Analisis Isu Lingkungan Lokal

Kegiatan Pendahuluan (15 menit):

Pembukaan dan Apercepsi (Mindful Learning): Guru menyapa peserta didik, memeriksa kehadiran, dan memulai dengan pertanyaan pemantik: "Pernahkah kalian merasa terganggu dengan sampah yang berserakan di sekitar sekolah atau rumah? Atau merasakan udara yang kurang segar?" (Membawa fokus pada pengalaman nyata).

Penyampaian Tujuan (Meaningful Learning): Guru menyampaikan tujuan pembelajaran hari ini dan menjelaskan mengapa memahami isu lingkungan itu penting bagi kehidupan mereka.

Pre-test/Asesmen Awal (Observasi/Kuesioner): Guru memberikan kuesioner singkat atau pertanyaan lisan untuk mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang isu lingkungan. (Diferensiasi: Guru dapat mencatat siswa yang kesulitan dan memberikan perhatian lebih).

Pembentukan Kelompok (Joyful Learning): Peserta didik dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil secara acak atau berdasarkan minat awal.

Kegiatan Inti (60 menit):

Stimulasi dan Observasi Lapangan Sederhana (Meaningful Learning & Mindful Learning):

Guru memandu peserta didik untuk melakukan observasi singkat di sekitar lingkungan sekolah (misalnya halaman, kantin, area tempat sampah).

Peserta didik diminta untuk mencatat isu-isu lingkungan yang mereka temukan (misalnya jenis sampah, kebersihan, kualitas udara di area tertentu).

(Diferensiasi: Bagi peserta didik yang memiliki mobilitas terbatas, dapat disediakan gambar atau video lingkungan sekolah/komunitas sebagai media observasi).

Diskusi Kelompok dan Identifikasi Masalah (Bermakna & Menggembirakan):

Masing-masing kelompok mendiskusikan hasil observasi mereka.

Guru memberikan lembar kerja yang memandu kelompok untuk mengidentifikasi isu lingkungan yang paling menonjol, penyebabnya, dan dampaknya.

(Diferensiasi Konten: Guru dapat menyediakan sumber belajar yang bervariasi (teks, video, infografis) tentang 

berbagai isu lingkungan untuk membantu kelompok memahami lebih dalam).
Presentasi Awal (Memahami): Setiap kelompok mempresentasikan isu lingkungan yang mereka identifikasi dan alasannya. Guru memberikan umpan balik awal.

Kegiatan Penutup (15 menit):

Refleksi Diri dan Kelompok (Mindful Learning): Guru memandu peserta didik untuk merefleksikan apa yang telah mereka pelajari hari ini dan bagaimana isu lingkungan tersebut relevan dengan kehidupan mereka. Pertanyaan reflektif: "Apa isu lingkungan yang paling menarik perhatianmu hari ini dan mengapa?"

Penyimpulan (Meaningful Learning): Guru bersama peserta didik menyimpulkan poin-poin penting tentang identifikasi isu lingkungan.

Rencana Tindak Lanjut (Joyful Learning): Guru memberikan pengantar untuk pertemuan berikutnya, yaitu merancang proyek penanggulangan isu lingkungan. Peserta didik diminta untuk mulai memikirkan ide-ide sederhana.

Pertemuan 2: 

Merancang Proyek Penanggulangan Isu Lingkungan Sederhana

Kegiatan Pendahuluan (15 menit):

Review dan Motivasi (Mindful Learning): Guru mengulang singkat materi sebelumnya dan mengaitkannya dengan pentingnya menemukan solusi. "Setelah kita tahu masalahnya, sekarang saatnya kita beraksi!"

Menghidupkan Suasana (Joyful Learning): Guru dapat memutar video singkat inspiratif tentang proyek lingkungan anak-anak muda.

Orientasi Proyek (Meaningful Learning): Guru menjelaskan kerangka proyek yang akan dibuat (masalah, tujuan, target, langkah, alat, output).

Kegiatan Inti (60 menit):

Brainstorming Solusi (Memahami & Mengaplikasi):

Setiap kelompok berdiskusi untuk mencari berbagai solusi kreatif dan realistis untuk isu lingkungan yang mereka pilih.

Guru mendorong peserta didik untuk berpikir "di luar kotak" dan mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.

(Diferensiasi Proses: Guru dapat memberikan contoh-contoh proyek sederhana atau menyediakan mind map untuk membantu siswa yang kesulitan dalam brainstorming ide).
Penyusunan Rencana Proyek (Bermakna & Mengaplikasi):

Kelompok menyusun rencana proyek sederhana meliputi: Judul proyek, isu yang diatasi, tujuan, langkah-langkah, alat/bahan yang dibutuhkan, pembagian tugas, dan indikator keberhasilan.

Guru berkeliling membimbing setiap kelompok, memberikan umpan balik konstruktif, dan memastikan rencana proyek realistis.

(Diferensiasi Produk: Beberapa kelompok mungkin lebih fokus pada kampanye edukasi, sementara yang lain pada aksi nyata seperti membuat kerajinan dari sampah daur ulang. Guru mengakomodasi variasi ini).

Presentasi Rencana Proyek (Merefleksi): Setiap kelompok mempresentasikan rencana proyeknya. Sesi tanya jawab dan masukan dari kelompok lain.

Kegiatan Penutup (15 menit):

Refleksi Akhir (Mindful Learning): Peserta didik merefleksikan sejauh mana mereka telah berkontribusi dalam perancangan proyek dan apa tantangan yang mereka antisipasi.

Penugasan (Meaningful Learning): Guru mengingatkan peserta didik untuk mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan proyek pada pertemuan berikutnya.

Pertemuan 3: 

Pelaksanaan Proyek dan Pengumpulan Data

Kegiatan Pendahuluan (15 menit):

Persiapan Mental (Mindful Learning): Guru memotivasi peserta didik untuk bersemangat dalam melaksanakan proyek mereka, menekankan pentingnya kerja sama dan ketekunan.

Aturan Pelaksanaan (Meaningful Learning): Guru mengingatkan kembali aturan dan keselamatan selama pelaksanaan proyek.

Cek Kesiapan (Joyful Learning): Guru memeriksa kesiapan setiap kelompok, memberikan bantuan jika ada kendala.

Kegiatan Inti (60 menit):

Pelaksanaan Proyek (Mengaplikasi & Menggembirakan):

Setiap kelompok melaksanakan proyek mereka sesuai dengan rencana yang telah dibuat. Guru memfasilitasi dan mengawasi.

(Diferensiasi Proses: Guru dapat memberikan waktu tambahan atau bimbingan khusus kepada kelompok yang menghadapi kesulitan teknis).

Pengumpulan Data/Dokumentasi (Bermakna):

Peserta didik mendokumentasikan proses dan hasil proyek mereka (foto, video, catatan).

Mereka juga mencatat observasi atau data yang relevan (misalnya jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan, respons dari orang lain).

Refleksi Tengah Proses (Merefleksi & Mindful Learning): Di tengah pelaksanaan, guru dapat menghentikan sebentar untuk mengajak peserta didik merefleksikan apa yang sudah berjalan baik dan apa yang perlu diperbaiki.

Kegiatan Penutup (15 menit):

Review Progres (Meaningful Learning): Setiap kelompok melaporkan progres proyek mereka.

Perencanaan Presentasi (Mindful Learning): Guru memberikan panduan untuk menyiapkan presentasi di pertemuan berikutnya, termasuk aspek-aspek yang perlu disampaikan.

Pertemuan 4: 

Presentasi dan Refleksi Hasil Proyek

Kegiatan Pendahuluan (15 menit):

Pemanasan (Joyful Learning): Guru dapat memulai dengan permainan singkat atau kuis interaktif tentang isu lingkungan menggunakan Kahoot/Mentimeter.

Penguatan Percaya Diri (Mindful Learning): Guru memotivasi peserta didik untuk menyampaikan hasil kerja keras mereka dengan percaya diri.

Review Agenda (Meaningful Learning): Guru menjelaskan agenda presentasi dan sesi umpan balik.

Kegiatan Inti (60 menit):

Presentasi Proyek (Mengaplikasi & Menggembirakan):

Setiap kelompok mempresentasikan hasil proyek mereka (termasuk proses, tantangan, dan capaian).

Sesi tanya jawab antara presenter dan audiens.

(Diferensiasi Produk: Beberapa kelompok mungkin memilih presentasi lisan, yang lain dengan poster digital, atau video dokumentasi proyek).

Sesi Umpan Balik (Merefleksi & Mindful Learning):

Guru dan teman sejawat memberikan umpan balik konstruktif terhadap presentasi dan proyek. Fokus pada hal positif dan area yang bisa dikembangkan.

(Diferensiasi: Guru dapat menyiapkan rubrik umpan balik yang terstruktur untuk membantu siswa memberikan umpan balik yang efektif).

Kegiatan Penutup (15 menit):

Jurnal Reflektif (Mindful Learning): Peserta didik menulis jurnal reflektif tentang seluruh pengalaman belajar mereka dalam proyek isu lingkungan. Apa yang mereka pelajari, rasakan, dan ingin lakukan di masa depan.

Penyimpulan Akhir (Meaningful Learning): Guru bersama peserta didik menyimpulkan pembelajaran dari Bab 7, menekankan pentingnya peran individu dalam menjaga lingkungan.

Perencanaan Pembelajaran Selanjutnya (Joyful Learning): Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menyampaikan ide atau topik yang ingin mereka pelajari lebih lanjut terkait lingkungan atau mata pelajaran IPA lainnya.

G.    ASESMEN PEMBELAJARAN

1. Asesmen Awal Pembelajaran:

Tujuan: Mengidentifikasi pengetahuan awal peserta didik tentang isu-isu lingkungan, pengalaman terkait, dan potensi kesulitan.

Metode:

Kuesioner Singkat: Beberapa pertanyaan tertulis atau melalui Google Forms.

Wawancara Singkat (Acak): Guru mengajukan beberapa pertanyaan lisan kepada beberapa peserta didik secara acak.

5 Soal Asesmen Awal:

Apa yang kamu ketahui tentang "isu lingkungan"? Berikan contohnya.

Pernahkah kamu melihat atau merasakan langsung dampak dari masalah sampah di sekitarmu? Jelaskan!

Menurutmu, apa penyebab utama dari polusi udara yang sering kita rasakan di perkotaan?

Jika kamu diminta untuk membuang sampah, di mana seharusnya kamu membuangnya agar tidak mencemari lingkungan?

Apa yang membuatmu tertarik atau khawatir tentang kondisi lingkungan di tempat tinggalmu?

2. Asesmen Proses Pembelajaran:

Tujuan: Memantau kemajuan belajar peserta didik selama proses identifikasi, perancangan, dan pelaksanaan proyek, serta mengukur partisipasi dan kolaborasi.
Metode:

Observasi: Guru mengamati partisipasi aktif, kolaborasi, dan kemandirian peserta didik dalam diskusi kelompok dan pelaksanaan proyek.

Tugas Harian (Lembar Kerja Kelompok): Penilaian terhadap kelengkapan dan ketepatan identifikasi masalah, analisis penyebab, dan perancangan proyek.

Diskusi Kelompok: Penilaian terhadap kemampuan argumentasi, mendengarkan, dan berkontribusi dalam diskusi.

Log Book Proyek (Jurnal Kelompok): Penilaian terhadap dokumentasi proses proyek, tantangan, dan solusi yang ditemukan.

5 Soal/Indikator untuk Asesmen Proses:

Observasi Partisipasi: Apakah peserta didik aktif berkontribusi dalam diskusi kelompok (mengajukan ide, menanggapi, dll.)? (Skala Likert: Selalu, Sering, Kadang-kadang, Tidak Pernah)

Kelengkapan Identifikasi Masalah (dari Lembar Kerja): Sebutkan minimal 3 isu lingkungan yang berhasil diidentifikasi kelompok Anda dan jelaskan secara singkat penyebab serta dampaknya.

Kesesuaian Rencana Proyek: Apakah rencana proyek yang disusun kelompok Anda realistis dan memiliki langkah-langkah yang jelas untuk mengatasi isu lingkungan yang dipilih? Berikan contoh langkah konkretnya.

Kolaborasi dalam Kelompok: Bagaimana pembagian tugas dalam kelompok Anda selama pelaksanaan proyek? 

Berikan contoh bagaimana Anda dan anggota kelompok lain bekerja sama.

Pencatatan Progres Proyek (dari Log Book): Apa tantangan terbesar yang kelompok Anda hadapi selama pelaksanaan proyek dan bagaimana kalian berusaha mengatasinya?

3. Asesmen Akhir Pembelajaran:

Tujuan: Mengukur pemahaman komprehensif peserta didik tentang isu lingkungan, kemampuan merancang dan mengevaluasi solusi, serta kesadaran mereka terhadap keberlanjutan lingkungan.
Metode:

Presentasi Proyek Akhir: Penilaian terhadap kualitas presentasi, kedalaman analisis, kreativitas solusi, dan kemampuan menjawab pertanyaan.

Jurnal Reflektif Individu: Penilaian terhadap kemampuan refleksi diri, pemahaman bermakna, dan rencana tindak lanjut personal.

Tes Tertulis: Menguji pemahaman konseptual dan analitis.

5 Soal untuk Tes Tertulis/Tugas Akhir:

Jelaskan perbedaan antara pencemaran air, udara, dan tanah. Berikan masing-masing 2 contoh dampaknya terhadap kehidupan makhluk hidup!

Sebagai seorang pelajar, apa yang dapat kamu lakukan untuk berkontribusi dalam mengatasi masalah sampah di lingkungan sekolahmu? Jelaskan minimal 3 tindakan konkret.

Analisis salah satu isu lingkungan global (misalnya perubahan iklim atau deforestasi). Jelaskan penyebab utama dan bagaimana isu tersebut dapat memengaruhi Indonesia.

Jika ada pabrik yang membuang limbahnya ke sungai dan menyebabkan kematian ikan serta penyakit pada masyarakat sekitar, apa langkah-langkah yang harus diambil untuk menyelesaikan masalah ini, melibatkan berbagai pihak (pemerintah, masyarakat, pabrik)?

Menurutmu, mengapa penting bagi kita untuk memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap lingkungan? 

Bagaimana pengalamanmu dalam proyek ini mengubah pandanganmu tentang lingkungan? (Soal esai untuk Jurnal Reflektif). 

Baca berita menarik Sripoku.com lainnya di Google News

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved