Opini
Perempuan: Separuh Nafas Ekonomi Bangsa
R.A. Kartini berpesan, habis gelap terbitlah terang. Kini, terang itu adalah kesetaraan yang nyata: kesempatan, penghargaan, dan upah yang adil.
Ada buruh pabrik yang tetap tersenyum meski upahnya belum sepadan dengan tenaga yang dikeluarkan. Ada perawat yang merawat pasien tanpa lelah, meski kadang hak-haknya diabaikan. Kisah-kisah ini nyata, dan menjadi bukti bahwa perempuan bukan hanya bertahan, tetapi juga berkembang.
Ketika berbicara tentang pembangunan berkelanjutan, kita tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kerja laki-laki. Bonus demografi hanya akan menjadi peluang semu jika separuh penduduk, yakni perempuan, tidak mendapatkan akses, perlindungan, dan upah yang setara.
Kesetaraan upah bukan semata soal ekonomi. Ia menyangkut martabat, keadilan, dan pengakuan. Sebuah bangsa tidak bisa mengaku adil bila masih membiarkan separuh warganya bekerja lebih keras untuk hasil yang lebih kecil.
Perempuan tidak meminta perlakuan istimewa. Mereka hanya menuntut hak yang sama, kesempatan yang setara, dan penghargaan yang layak.
IPG yang terus membaik memberi harapan, tetapi angka itu hanya bermakna jika diikuti langkah konkret untuk mempersempit jurang kesenjangan. Upah setara akan mendorong produktivitas, memperkuat ekonomi keluarga, dan pada akhirnya meningkatkan daya saing bangsa.
Ketika dunia kerja memberi ruang yang adil bagi perempuan, semua pihak akan diuntungkan. Perempuan mampu lebih produktif, keluarga lebih sejahtera, dan masyarakat lebih maju.
Saat kita membicarakan masa depan Indonesia yang berkeadilan, kita perlu mengingat satu hal: kemajuan bangsa dapat diukur dari bagaimana ia memperlakukan kaum perempuannya.
Perempuan Indonesia telah membuktikan diri sebagai tulang punggung pembangunan. Kini, giliran negara, dunia usaha, dan masyarakat luas untuk memastikan bahwa kerja mereka tidak lagi dipandang sebelah mata. Karena ketika perempuan diberi kesempatan yang setara, seluruh bangsa akan tumbuh bersama.
R.A. Kartini berpesan, habis gelap terbitlah terang. Kini, terang itu adalah kesetaraan yang nyata: kesempatan, penghargaan, dan upah yang adil.
Perempuan Indonesia telah membuktikan diri sebagai tiang bangsa. Saat hak mereka dihormati sepenuhnya, seluruh masyarakat akan tumbuh bersama, lebih adil, sejahtera, dan berkemajuan, menuju Indonesia yang benar-benar merdeka lahir dan batin. (*)
Simak berita menariklainnya di sripoku.com dengan mengklik Google News.
Baca juga: TAMPANG Dede Pria Berdomisili di Plaju Palembang Pelaku Perampokan yang Habisi Nyawa IRT di Jambi
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.