Opini
Peringatan Dini: IPM Kota Palembang Sangat Tinggi Tapi Tersendat
UNITED Nations Development Programme (UNDP) sudah sejak lama mengembangkan metode untuk mengukur tingkat
Oleh : Febrina Susanti BPS Kota Palembang
SRIPOKU.COM - UNITED Nations Development Programme (UNDP) sudah sejak lama mengembangkan metode untuk mengukur tingkat keberhasilan suatu wilayah yang proses pembangunannya berfokus pada manusia.
Indikator yang dikembangkan dan digunakan UNDP adalah Human Development Index (HDI) atau Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang mana hasilnya telah dipublikasikan secara berkala dalam bentuk laporan sejak tahun 1990.
Menurut UNDP, HDI dibentuk oleh 3 (tiga) dimensi dasar yaitu: umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life) yang diwakili indikator Umur Harapan Hidup (UHH) saat lahir, pengetahuan (knowledge) yang diukur dari Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS), dan Standar Hidup Layak (decent standard of living) yang diukur dari pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan.
Dewasa ini IPM bukan lagi sekadar pajangan angka statistik dalam berbagai publikasi dan laporan statistik, tetapi memiliki manfaat lebih jauh dalam mengukur kinerja pemerintahan baik di tingkat nasional maupun provinsi/kabupaten/kota dalam penyelenggaraan pembangunan di wilayahnya dan bahkan menjadi rapor tahunan presiden, gubernur, bupati dan walikota.
IPM memberikan gambaran menyeluruh tentang sejauh mana penduduk di suatu wilayah dapat menikmati pembangunan khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi.
Secara luas IPM digunakan dalam mengukur kinerja peningkatan kesejahteraan penduduk, sebagai dasar perencanaan peningkatan kesejahteraan penduduk di masa depan, sebagai alat monitoring dan evaluasi program pembangunan kesejahteraan rakyat, sebagai dasar dalam penentuan Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), sebagai alat advokasi publik, sebagai dasar pemantauan target global hingga bahan riset akademik.
Capaian Pada tahun 2024 Kota Palembang kembali menorehkan prestasi membanggakan di bidang pembangunan manusia, dimana nilai IPM-nya mencapai 82,29 poin dan tertinggi di antara 17 kabupaten/kota se-Sumatera Selatan.
IPM Kota Palembang menurut klasifikasi BadanPusat Statistik (BPS) masuk dalam kategori sangat tinggi karena lebih besar dari 80 poin. Predikat IPM sangat tinggi telah dicapai Kota Palembang sejak tahun 2020 yang mana IPM Kota Palembang saat itu sudah mencapai 80,08 poin.
Capaian IPM sangat tinggi erat kaitannya dengan kedudukan Kota Palembang sebagai ibukota Provinsi Sumatera Selatan yang sejak dulu telah didukung ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, pendidikan dan ekonomi yang lebih lengkap dan memadai dibandingkan kabupaten/kota lainnya.
Sehingga kualitas hidup penduduk Kota Palembang ditinjau dari dimensi kesehatan, pengetahuan dan standar hidup layak setingkat lebih baik dibandingkan penduduk di kabupaten/kota lainnya di Sumatera Selatan. Secara rinci perkembangan variabel-variabel penyusun IPM Kota Palembang 2020-2024 diperlihatkan dalam Grafik 1, Grafik 2, Grafik 3 dan Grafik 4.
Namun, di balik angka gemilang IPM Kota Palembang terselip paradoks yang menarik perhatian dan perlu dikaji lebih mendalam serta direnungkan.
Pada tahun 2024 atau kurun waktu 2023-2024 laju pertumbuhan IPM Kota Palembang hanya 0,70 persen yang menempatkan Kota Palembang diposisi terendah di antara 17 kabupaten/kota di Sumatera Selata.
Kondisi yang sama juga dialami Kota Palembang pada kurun 2020-2023, dimana laju pertumbuhan IPM Kota Palembang selama 4 (empat) tahun terakhir 2020-2023 rata-rata 0,68 persen per tahun dan berfluktuasi.
Pada periode 2020-2021 laju pertumbuhan IPM-nya sebesar 0,47 persen kemudian meningkat menjadi 0,91 persen pada 2021-2022 dan turun menjadi 0,65 persen pada 2022-2023.
Cerdas Finansial, Aman dari Penipuan: Pentingnya Literasi Keuangan di Era Digital |
![]() |
---|
Teror Likuiditas Dana Rp 200 Triliun: “Offside”? |
![]() |
---|
Serapan Anggaran MBG Rendah: Diduga Ada Skandal 'Uang Titik' Dapur Rp 50 Juta di Palembang |
![]() |
---|
Refleksi Hari Statistik Nasional |
![]() |
---|
Agar Program MBG Aman dari KLB: Tak Lolos Uji Organoleptik, Kembalikan Nasi ke SPPG |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.