Opini

Peringatan Dini: IPM Kota Palembang Sangat Tinggi Tapi Tersendat

UNITED Nations Development Programme (UNDP) sudah sejak lama mengembangkan metode untuk mengukur tingkat

Editor: Yandi Triansyah
Dokumen Pribadi
Febrina Susanti BPS Kota Palembang 

Fenomena itu bisa menjadi sindiran tajam bagi pemerintah daerah bahwa Kota Palembang juara sejati dalam capaian IPM sangat tinggi tetapi juara sejati dalam rendahnya capaiannya laju pertumbuhan IPM.

Oleh karena itu, ke depan Pemerintah Kota Palembang jangan sampai kehilangan momentum bergerak maju lebih cepat dalam pembangunan manusia.

Mengharapkan Percepatan

Sebagai indikator komposit, peningkatan dan pertumbuhan IPM sangat dipengaruhi peningkatan dan pertumbuhan indeks variabel-variabel pembentuknya.

Peningkatan UHH dipengaruhi derajat kesehatan penduduk, peningkatan HLS dipengaruhi partisipasi sekolah usia penduduk 7 tahun ke atas di semua kelompok usia sekolah dan RLS dipengaruhi tingkat pendidikan yang ditamatkan penduduk usia 25 tahun ke atas, sedangkan standar hidup layak dipengaruhi peningkatan pengeluaran riil per kapita per tahun penduduk atau peningkatan pendapatan penduduknya.

UHH penduduk Kota Palembang di tahun 2024 telah mencapai 75,77 tahun dan peluang meningkatkan UHH hingga mendekati UHH maksimum 85 tahun seperti yang direkomendasikan UNDP melalui percepatan pertumbuhan sangat terbuka.

Rencana aksi yang perlu segera dilakukan adalah menurunkan atau menekan angka morbiditas atau angka kesakitan penduduk Kota Palembang sampai ke level serendah-rendahnya, karena angka morbiditas menunjukkan kualitas atau derajat kesehatan penduduk.

Apabila penurunan angka morbiditas sebesar 7,70 persen di tahun 2024 dilakukan secara konsisten hingga mencapai ke level serendah-rendahnya mengindikasikan derajat kesehatan penduduk Kota Palembang semakin baik dan berkualitas sehingga beperluang besar menaikkan UHH.

Upaya meningkatkan derajat kesehatan penduduk Kota Palembang di semua kelompok umur sangat memungkinkan dilaksanakan karena telah ditopang program-program kesehatan, seperti: program posyandu lansia setiap bulan di setiap kecamatan dan kelurahan, ketersediaan fasilitas kesehatan yang memadai, ketersediaan tenaga kesehatan yang memadai, gerakan kesadaran ibu hamil menjaga kesehatan sampai melahirkan dan masa nifas, meningkatkan sasaran pemberian makanan bergizi dan zat besi bagi ibu hamil, lingkungan yang sehat, air minum bersih dan sanitasi layak, dan ketersediaan jaminan kesehatan untuk masyarakat.

Pelaksanaan program- program kesehatan yang sudah ada secara optimal dan masif yang ditopang ketersediaan fasilitas kesehatan berkualitas serta rasio tenaga medis yang ideal diyakini akan memberi peluang bayi yang lahir saat ini akan berumur panjang atau UHH-nya meningkat dengan siknifikan.

Percepatan peningkatan pertumbuhan indeks variabel HLS dan RLS Kota Palembang dalam rangka mendorong percepatan pertumbuhan IPM sangat mungkin dilakukan.

Capaian HLS dan RLS Kota Palembang di tahun 2024 sebesar 14,46 tahun dan 10,93 tahun dalam jangka menengah sangat masuk akal ditingkatkan pertumbuhannya.

HLS dan RLS erat kaitannya dengan peningkatan indikator APS (Angka Partisipasi Sekolah) khususnya APM (Angka Partisipasi Murni) baik di tingkat SLTP maupun SLTA melalui program wajib belajar 12 tahun atau minimal tamat SLTA. APM SLTP dan SLTA Kota Palembang di tahun 2024 masing-masing baru mencapai 77,81 persen dan 65,52 persen.

Angka-angka itu mengungkapkan bahwa masih banyak usia 13-15 tahun tamatan SD tahun yang tidak melanjutkan ke jenjang SLTP dan anak usia 16-18 tahun tamatan SLTP tahun yang tidak melanjutkan ke jenjang SLTA.

Padahal semakin tinggi percepatan peningkatan APM SLTP dan SLTA memberi peluang percepatan pertumbuhan HLS dan RLS menuju nilai maksimum HSL sebesar 18 tahun dan maksimum RLS sebesar 15 tahun sesuai yang direkomendasikan UNDP.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved