Prada Lucky Tewas Dianiaya Senior

Momen Ibu Prada Lucky Menangis Tunggu Danyon Anaknya di Ruang Sidang, Letkol Justik Tolak Salaman

Sepriana Paulina Mirpey menangis di depan salah satu ruang sidang saat seorang terdakwa enggan bertemu dengannya.

Editor: Refly Permana
(KOMPAS.com/SIGIRANUS MARUTHO BERE)
MENANGIS - Ibu kandung Prada Lucky Namo, Sepriana Paulina Mirpey, menangis saat berada di depan ruang saksi Pengadilan Militer Kupang. 

Di depan hakim militer, Epy mengungkapkan bahwa ia dan keluarga pernah disodori uang total Rp 220 juta pasca anaknya tewas.

Epy menjelaskan uang Rp 220 juta tersebut dikumpulkan oleh 22 prajurit yang telah ditetapkan sebagai tersangka tewasnya Prada Lucky Namo.

Masing-masing dari 22 prajurit itu menyetor Rp 10 juta dan dilampirkan dalam sebuah surat pernyataan maaf berisi daftar nama lengkap dan Nomor Registrasi Prajurit (NRP) mereka.

Dalam sidang ini, Epy menjadi saksi untuk terdakwa Ahmad Faisal, Komandan Kompi Yonif Teritorial Pembangunan (Yon TP) 834 di Wakanga Mere, Kabupaten Nagekeo.

Epy menegaskan pihak keluarga tidak pernah menerima santunan terkait kematian anaknya.

Menurut dia, seorang prajurit datang ke rumahnya di Asrama TNI Kuanino untuk meminta dirinya menandatangani dua dokumen pernyataan.

Dalam dokumen pertama, tertera nama tiga perwira yang akan membantu adik Prada Lucky jika ingin mengikuti seleksi menjadi prajurit TNI di masa depan.

Akan tetapi, pada bagian akhir ada kolom tanda tangan dirinya dan komandan batalyon.

"Saya tidak mau tanda tangan," ujarnya.
 
Epy tegas langsung menolak santunan itu.

Bagi dia dan keluarga hal itu terkesan sebagai bentuk merendahkan harga diri dan nyawa anaknya.

"Saya bilang, nyawa anak saya tidak semurah itu. Saya perjuangkan dia masuk tentara. Satu asrama tahu itu. Tidak bisa ditukar dengan uang," tegasnya.

Artkel ini tayang di Kompas.com

Sumber: Kompas.com
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved