Padahal Korban yang Menoleh ke Belakang, Sopir Pikap Terjerat Kematian Ainun Atlet Bulutangkis Muda
Polres Indramayu telah menetapkan sopir pikap yang melindas tubuh atlet bulutangkis muda menjadi tersangka.
Ringkasan Berita:
- Hasil penyelidikan polisi atas kematian seorang atlet muda bulutangkis, Ainun.
- Alasan polisi menjerat sopir pikap sebagai tersangka meski kuat dugaan tidak sengaja melindas Ainun.
- Seorang tersangka lain yang masih punya hubungan teman dengan Ainun.
SRIPOKU.COM - Polres Indramayu telah menetapkan sopir pikap yang melindas tubuh atlet bulutangkis muda bernama Ainun Al Munawar sebagai tersangka.
Padahal, saat kecelakaan di Jalan Raya Panyindangan Wetan pada Rabu (22/10/2025) sore itu, sopir bernama Didik Nurhadiansyah diduga tidak sengaja melindas tubuh pelajar SMPN Unggulan Sindang tersebut.
Malahan, dari rekaman CCTV, kecelakaan maut tersebut diduga kuat dipicu oleh kealaian korban saat mengendarai motor.
Selain Didik, seorang teman Ainun berinisial KB juga ditetapkan sebagai tersangka.
Baca juga: Tiga Truk Kecelakaan Beruntun di Sungai Guci Muba, Tiga Orang Luka-Luka
Ingat Lagi, Kronologi Kematian Ainun Atlet Bulutangkis Muda
Kecelakaan bermula saat Aiun mengendarai motor Honda CRF dengan membonceng rekannya bernama Rivaldo.
Sekedar info, motor yang dikendarai Ainun dikategorikan sebagai motor semi sport dengan kekuatan 150 cc.
Motor ini disebut-sebut sebagai salah satu motor trail terbaik di Indonesia dan lebih sering dikendarai para lelaki dewasa.
Setiba di lokasi kejadian, Ainun mencoba menyalip mobil pikap.
Dalam kondisi motor melaju kencang, Ainun dilaporkan menoleh ke belakang dan menabrak motor lain yang dikendarai teman Ainun, KB.
"Benturan itu membuat Ainun terjatuh ke sisi kiri jalan dan terlindas roda kanan belakang mobil pick up box yang melaju dari arah sama," kata Kasat Lantas Polres Indramayu, AKP Rizky Aulia Pratama, mengutip Kompas.com Jumat (14/11/2025).
Ainun meninggal dunia di lokasi, sedangkan rekannya mengalami luka-luka. Mobil tersebut kemudian meninggalkan lokasi kejadian.
Alasan Sopir Pikap Jadi Tersangka
Polisi menelusuri rekaman CCTV dan berhasil mengidentifikasi kendaraan yang terlibat, yakni mobil pick up Daihatsu Gran Max bernomor polisi B 9983 VCE yang dikemudikan Didik Nurdiansyah.
Dari keterangan saksi dan fakta penyelidikan, diketahui sebelum kecelakaan terjadi, Ainun dan rombongannya yang berjumlah tiga motor berpapasan dengan kelompok pelajar lain yang membawa lima motor.
Ainun diduga menggerungkan gas motornya sambil menoleh ke arah rombongan tersebut.
Rombongan pelajar itu merasa terprovokasi.
Baca juga: Polisi Amankan Sopir Penyebab Kecelakaan Beruntun di Jalan AAL Palembang, Truk Belum Dievakuasi
"Sehingga terjadi pengejaran terhadap korban Ainun dan kawan-kawannya ke arah Lohbener hingga berada di belakang pick up box Daihatsu Gran Max," terang Rizky.
Ainun dan rekan-rekannya kemudian berusaha menyalip mobil tersebut, dengan posisi Ainun berada paling belakang.
Ia diduga kurang konsentrasi karena kembali menoleh ke belakang untuk melihat rombongan yang mengejar.
Dalam posisi menyalip dan berkecepatan tinggi itulah ia menabrak belakang motor rekannya.
"Saat itu lah sepeda motor korban oleng dan terjatuh, korban jatuh ke kiri lalu terlindas roda kanan mobil. Ainun meninggal dunia di TKP," kata Rizky.
Ia menambahkan, baik rombongan korban maupun rombongan pelajar lain sama-sama berkendara dengan cara membahayakan.
Polisi menetapkan kejadian itu naik ke tahap penyidikan.
Dua orang diduga melanggar Pasal 312 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, yakni pengemudi mobil pick up Didik Nurhadiansyah serta pengendara Honda Beat, KB.
"Diduga mereka dengan sengaja tidak menolong, berhenti, dan melaporkan peristiwa kecelakaan ke pihak kepolisian terdekat," jelas Rizky.
Artikel ini tayang di Kompas.com
| Sidik Jari, Alasan Polisi Beri Penghargaan ke Kades Atas Tertangkapnya Pembunuh H Sahroni & Keluarga |
|
|---|
| Jejak Pelarian Sia-sia Pembunuh Satu Keluarga, Pelaku Mendadak Bingung dan Kembali ke Indramayu |
|
|---|
| Kasus Pembunuhan Satu Keluarga Mulai Terkuak, Pelaku Ternyata Mantan Rekan Kerja Korban |
|
|---|
| Tabir Kelam Pembunuhan Satu Keluarga, Akhir Pelarian Dua Pelaku di Subuh yang Mencekam |
|
|---|
| Diwarnai 4 Kali Olah TKP, Polisi Yakin Ada Pidana di Kematian Satu Keluarga H Sahroni di Indramayu |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/palembang/foto/bank/originals/lakainunatlet.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.