Tragedi di SMAN 72 Jakarta

Tragedi Salat Jumat di SMAN 72 Jakarta, Dendam Korban Bully Diduga Picu Ledakan

Suasana khusyuk Salat Jumat di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mendadak mencekam

Editor: Yandi Triansyah
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
LEDAKAN DI MASJID - Suasana pascaledakan di masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (7/11/2025). Dikabarkan sejumlah korban mengalami luka-luka. 

Ringkasan Berita:
  •  Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara dihebohkan dengan suara ledakan
  • Terduga pelaku merupakan siswa di sekolah tersebut. 
  • Pelaku merupakan korban bullying yang akan melancarkan aksi balas dendamnya. 
  • Diduga pelaku memasang ledakan di tiga titik yakni di musala, kantin hingga tempat nongkrong siswa. 
  • Akibat kejadian itu beberapa korban mengalami luka. 

 

SRIPOKU.COM, JAKARTA – Suasana khusyuk Salat Jumat di Masjid SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, mendadak mencekam, Jumat (7/11/2025). 

Sebuah ledakan terjadi di tengah berlangsungnya ibadah, melukai sejumlah siswa.

Di balik tragedi ini, terkuak sebuah cerita pilu yang diduga kuat menjadi pemicunya yakni perundungan (bullying).

Sosok terduga pelaku, FN, seorang siswa kelas XII dari sekolah yang sama, diduga telah merencanakan aksi nekat ini sebagai bentuk balas dendam atas perlakuan yang diterimanya.

Terduga Pelaku Kerap Dibully

Saksi mata sekaligus salah satu siswa di sekolah tersebut mengungkapkan terduga pelaku adalah FN yang diduga menjadi korban bullying atau perundungan. 

Menurut dia, mental terduga pelaku tidak kuat karena kerap dibully. 

"Awalnya tuh korban dibully gitu di sekolah, dia selalu sendiri kemana-mana, terus pakai jas putih, ya gitulah," ungkap Z kepada TribunJakarta.com, Jumat (7/11/2025).

Kabar yang beredar di kalangan siswa menyebutkan, FN ingin membalas dendam kepada para perundungnya. Namun, aksinya justru melukai banyak siswa lain yang tidak bersalah.

Direncanakan di Tiga Titik

Aksi ini diduga sudah direncanakan secara matang. 

Terduga pelaku diketahui merakit bomnya sendiri. 

"Katanya dia (pelaku) merakit bomnya sendiri. Terus sudah di timer di tiga daerah di sekolah," kata Z. 

Adapun tiga titik itu adalah musala, kantin dan tempat nongkrong siswa. 

Dugaan ini diperkuat dengan temuan lain di lokasi. 

"Ada senjatanya, ada bom molotov di sebelah belakang kantin," imbuh Z.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved