Oknum Polisi Bunuh Dosen

Rencana Matang Bripda Waldi Habisi Dosen di Jambi, Pantas Tak Masuk Rekaman CCTV

Identitas pelaku pembunuh dosen wanita di Jambi berinisial EY (37) sempat tidak teridentifikasi dari rekaman CCTV.

|
Editor: Refly Permana
tribunjambi.com via tribunnews.com
GARIS POLISI - Garis polisi masih terpasang di kediaman dosen yang dibunuh oknum polisi bernama Bripda Waldi. 

Selama ini korban jarang bersosialisasi dengan warga dan tak ikut dalam kegiatan kemasyarakatan.

Korban hanya terlihat keluar rumah saat berangkat dan pulang kerja.

"Saya dulu juga pernah bertemu dan pernah bilang, supaya gabung grup perumahan, biar kalau ada apa-apa bisa kasih tahu, karena ibu kan sendirian," ungkapnya, dikutip dari TribunJambi.com.

Ia menambahkan EY tak pernah membuat onar selama tinggal di perumahan dan menyinggung orang lain.

"Baik orangnya. Tapi tidak banyak cerita," sambungnya.

Madin menjadi orang yang ikut mendobrak rumah korban karena tak ada kabar selama dua hari.

Setelah pintu terbuka, tak tercium aroma busuk namun jasad tergeletak di kamar.

"Saat masuk ke dalam, saya lihat sudah terbujur, sudah tertutup dengan bantal (wajahnya)," jelasnya.

Ia langsung melapor ke kepolisian dan meminta warga tak menyentuh barang di rumah korban.

Baca juga: Update Dosen Cantik di Jambi Tewas, Celana Korban Bongkar Dugaan Rudapaksa

Korban Diduga Sempat Dirudapaksa

Kapolres Bungo, AKBP Natalena Eko Cahyono menjelaskan dugaan pemerkosaan itu menguat setelah dilakukan visum. 

"Diduga ada pemerkosaan, berdasarkan pemeriksaan di celana korban," kata Natalena, saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (2/11/2025).

Selain itu, pada tubuh korban juga ditemukan lebam di wajah, bahu, leher, dan luka di bagian kepala.

Hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), korban ditemukan terbaring di atas tempat tidur dalam kondisi tertutup sarung. 

Polisi dibantu warga telah mengevakuasi jenazah ke RSUD Hanafie Bungo untuk pemeriksaan lebih lanjut. 

"Patut diduga pembunuhan karena harta benda korban seperti sepeda motor dan mobil tidak ada di TKP," kata Natalena.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved