Berita Menkeu Purbaya
RESPON Menkeu Purbaya soal Dedi Mulyadi yang Minta Donasi Rp1.000 per Hari ke Warga Jabar 'Terserah'
Purbaya mengatakan bahwa keputusan untuk meminta donasi atau tidak ke warga, diserahkan kepada masing-masing
SRIPOKU.COM - Berikut respon Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa turut mengomentari soal imbauan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi soal donasi.
Sebelumnya Dedi Mulyadi mengimbau agar seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN), siswa sekolah, hingga masyarakat umum di Jawa Barat berdonasi sebesar Rp1.000 per hari.
Uang donasi dari warga masyarakat ini rencanya dipakai untik memperkuat pemenuhan hak dasar masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan yang masih terkendala keterbatasan anggaran serta akses.
Purbaya mengatakan bahwa keputusan untuk meminta donasi atau tidak ke warga, diserahkan kepada masing-masing pemerintah daerah (pemda) dan warga daerah yang bersangkutan.

Baca juga: Dapat Teguran dari Luhut, Menkeu Purbaya Tetap Ancam Pangkas Anggaran MBG, Deadline Akhir Oktober
“Itu terserah kepada pemdanya dan terserah kepada warganya,” ujar Purbaya usai bertemu Gubernur Jakarta dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (7/10/2025).
Namun Purbaya memasikan tidak ada kewajiban dari pemerintah pusat (pempus) kepada daerah untuk memberikan donasi.
Sekalipun kata Purbaya ada pemangkasan anggaran transfer ke daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
“Jadi dari pemerintah pusat tidak ada kewajiban donasi itu. Jadi, silakan saja kalau mau,” kata Purbaya.
Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengeluarkan imbauan donasi Rp 1000 perhari ke warg melalui Surat Edaran (SE) Nomor 149/PMD.03.04/KESRA tentang Gerakan Rereongan Sapoe Sarebu (Poe Ibu) yang merujuk pada Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial.
Menurut Dedi Mulyadi, donasi itu bermaksud mengejawantahkan prinsip silih asah, silih asih, silih asuh dalam rangka meningkatkan kesetiakawanan sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Melalui donasi ini pula, kata Dedi, pihaknya berupaya memperkuat pemenuhan hak dasar masyarakat di bidang pendidikan dan kesehatan yang masih terkendala keterbatasan anggaran serta akses.
"Melalui Gerakan Rereongan Poe Ibu, kami mengajak ASN, pelajar, dan masyarakat menyisihkan Rp1.000 per hari. Kontribusi sederhana ini menjadi wujud solidaritas dan kesukarelawanan sosial, demi membantu kebutuhan darurat masyarakat," kata Ded, Minggu.
Rereongan Poe Ibu disebut Dedi Mulyadi sebagai wadah donasi publik resmi untuk menjawab kebutuhan masyarakat yang bersifat darurat dan mendesak dalam skala terbatas.
Menurutnya prinsip dasar pelaksanaannya adalah dari masyarakat, oleh masyarakat, dan untuk masyarakat.
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com.
PURBAYA Sebut Firaun, Kaget Tarif Cukai Rokok Tembus 57 Persen, Minta DJP Monitor Rokok Palsu! |
![]() |
---|
NYAMAR! Menkeu Purbaya Iseng Ngetes Bawahan Telepon Kring Pajak 1500200, Tanya Soal Coretax |
![]() |
---|
SINDIR Dirut Bank Pemalas Pasca Dilantik jadi Menkeu, Purbaya: Gak Ngapa-ngapain, Weekend Main Golf! |
![]() |
---|
LEDEKAN untuk Rocky Gerung yang Selalu Kritik Jokowi, Menkeu Purbaya Sadewa: Belajar Ekonomi Lagi |
![]() |
---|
SOSOK Ini Soroti Ide Menkeu Purbaya Kucurkan Dana Rp200 T ke-5 Bank, Mirip Eks Menko Era Megawati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.