Bjorka Ditangkap di Minahasa

TAMPANG Asli Hacker Bjorka Ditangkap Polisi, Pengangguran Berhasil Bobol Jutaan Data Nasabah Bank

Berikut ini tampang hacker Bjorka alias WFT yang akhirnya berhasil ditangkap setelah beberapa tahun ini diburu polisi.

Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
YouTube TribunNews
TAMPANG HACKER - Berikut ini tampang hacker Bjorka alias WFT yang akhirnya berhasil ditangkap setelah beberapa tahun ini diburu polisi. Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap hacker Bjorka di kawasan Kabupaten Minahasa pada Selasa (23/9/2025). 

“Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya email atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak,” ungkap Fian. 

Menurut Fian, WFT merupakan common enemy atau musuh bersama penyidik dari berbagai belahan dunia. 

Tidak menutup kemungkinan, pelaku tengah diburu oleh kepolisian negara lain. 

“Sehingga tidak menutup kemungkinan kita akan membuka ruang untuk adanya sharing informasi dengan kepolisian negara lain,” tegas dia. 

BJORKA DITANGKAP - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X atas nama Bjorka berinisial WFT (22) terkait kasus ilegal akses data nasabah salah satu bank swasta.
BJORKA DITANGKAP - Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya menangkap pemilik akun X atas nama Bjorka berinisial WFT (22) terkait kasus ilegal akses data nasabah salah satu bank swasta. ((KOMPAS.com/BAHARUDIN AL FARISI))

Awal Kasus

Menurut Fian, kasus ini terungkap setelah pihak bank melaporkan adanya unggahan tangkapan layar yang menampilkan data perbankan milik nasabah di platform X.

Dalam unggahan tersebut, pelaku mengklaim memiliki akses ke 4,9 juta data nasabah dan sempat mengirimkan pesan langsung ke akun resmi bank tersebut.

“Pelaku mengaku telah meretas sistem bank dan mempublikasikan informasi nasabah di situs gelap, serta mencoba menjualnya,” ungkap Fian.

Akses dari Breach Forums

Dari hasil penyelidikan, diketahui data yang diunggah pelaku diperoleh dari Breach Forums. 

Data tersebut kemudian disebarkan kembali melalui Dark Forums dan media sosial dengan tujuan menimbulkan keresahan publik serta menurunkan kepercayaan terhadap sistem keamanan bank.

Aksi ini dinilai merugikan reputasi bank dan berpotensi membuat nasabah kehilangan kepercayaan.

Pengangguran

AKBP Fian Yunus, menegaskan, WFT bukan merupakan seorang ahli information technology (IT).

“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara outodidak dia selalu mempelajari IT,” ucap Fian dalam kesempatan yang sama.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved