Bjorka Ditangkap di Minahasa

CUMA Belajar dari Medsos, Ini Jejak Digital Hacker Bjorka yang Retas 4,9 Juta Data Nasabah Bank

WFT, seorang pria muda yang usianya baru genap 22 tahun, diklaim sebagai pemlik akun @bjorkanesiaa versi 2020.

|
Penulis: Shafira Rianiesti Noor | Editor: Odi Aria
Kolase TribunNews
JEJAK DIGITAL - Foto profil hacker Bjorka di media sosial (kiri). Sosok pemuda WFT (kanan). Belajar dari Medsos, Ini Jejak Digital Hacker Bjorka 

“Jadi tujuan pelaku melakukan perubahan nama-perubahan nama ini adalah untuk menyamarkan dirinya dengan membuat menggunakan berbagai macam, tentunya email atau nomor telepon atau apa pun itu sehingga yang bersangkutan sangat susah untuk dilacak,” ungkap Fian. 

Menurut Fian, WFT merupakan common enemy atau musuh bersama penyidik dari berbagai belahan dunia. 

Tidak menutup kemungkinan, pelaku tengah diburu oleh kepolisian negara lain. 

“Sehingga tidak menutup kemungkinan kita akan membuka ruang untuk adanya sharing informasi dengan kepolisian negara lain,” tegas dia. 

Sosok dibalik WFT

Wakil Direktur Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Fian Yunus, menegaskan, WFT bukan merupakan seorang ahli information technology (IT).

“Hanya orang yang tidak lulus SMK. Namun, sehari-hari secara outodidak dia selalu mempelajari IT,” ucap Fian dalam kesempatan yang sama.

“Jadi, dia mempelajari segala sesuatunya itu hanya dari IT dan melalui komunitas-komunitas media sosial,” tambah dia.

Kasubdit IV Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya, AKBP Herman Edco Wijaya Simbolon, memastikan, WFT beraksi seorang diri di rumahnya tanpa bantuan orang lain.

“Ya, sehari-hari dia tidak ada pekerjaan, jadi memang setiap hari hanya di depan komputer. Dia sudah lama sekali dari 2020, dia sudah mulai mengenal dan mempelajari komunitas dark web, dark forum,” ungkap Herman.

“Dari situlah pelan-pelan dia mulai mempelajari bagaimana mencari uang di dunia dark web, di dunia komputer. Ya, itu saja,” tambah dia.

WFT kemudian menjual data di dark web dengan nilai puluhan juta. Namun, itu tergantung dengan kesepakatan pelaku dan pembeli.

Hasil penjualan ini digunakan WFT untuk kebutuhan sehari-hari. 

“Dari hasil tracing, dia gunakan untuk kebutuhan pribadi. Karena kan ternyata dia anak yatim piatu. Dia menghidupi semua keluarga. Dia anak tunggal, tapi dia menghidupi keluarga keluarga,” ujar Fian.

Namun, Fian tidak bisa memastikan, apakah WFT merupakan Bjorka yang memang sempat menghebohkan Indonesia atau tidak.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved