Tragedi Berdarah Dini Hari, Pengantin Baru Tewas di Tangan 2 Pria yang Baru Dikenalnya
Sebuah janji temu melalui aplikasi jejaring sosial di malam buta menjadi awal dari akhir hayatnya, di sebuah jalan kebun yang senyap di Desa Bajuin
SRIPOKU.COM - Kebahagiaan yang baru saja dirajut Candra Adi Putera (29) sebagai pengantin baru harus berakhir tragis.
Sebuah janji temu melalui aplikasi jejaring sosial di malam buta menjadi awal dari akhir hayatnya, di sebuah jalan kebun yang senyap di Desa Bajuin, Tanah Laut, Kalimantan Selatan.
Kabupaten Tanah Laut terletak di Provinsi Kalimantan Selatan, Indonesia. Ibu kotanya adalah Pelaihari.
Jarak tempuh berkendara dari Tanah Laut ke Banjarmasin adalah sekitar 68,8 km dan membutuhkan waktu sekitar 1 jam 46 menit.
Selasa (16/9/2025) pagi, udara sejuk di kawasan perkebunan Desa Bajuin pecah oleh pemandangan mengerikan.
Rafiah, seorang warga yang hendak mengantar makanan untuk suaminya di kebun, menemukan sesosok tubuh lelaki tergeletak tak bernyawa.
Darah yang mengering di sekujur tubuh menjadi saksi bisu kekejian yang terjadi beberapa jam sebelumnya.
Korban adalah Candra Adi Putera, warga Desa Tambak Karya yang baru saja memulai babak baru dalam hidupnya. Namun, takdir berkata lain.
Polisi tak butuh waktu lama untuk memburu bayang-bayang pelaku. Tim Satreskrim Polres Kabupaten Tanahlaut (Tala) bergerak cepat.
Jejak digital dan keterangan saksi membawa mereka ke sebuah rumah kontrakan di Kelurahan Pabahanan, Pelaihari.
Siang hari, sekitar pukul 13.30 WITA, dua pria berhasil diringkus tanpa perlawanan berarti.
Mereka adalah MM (24), seorang buruh asal Pelaihari, dan HDY (26), seorang sopir dari Banjarbaru.
Dengan tangan terborgol, wajah keduanya tertunduk saat dihadirkan dalam konferensi pers yang dipimpin langsung oleh Kapolres Tala, AKBP Ricky Boy Siallagan.
"Motif kedua tersangka adalah murni untuk menguasai kendaraan roda dua milik korban," tegas AKBP Ricky, didampingi Kasatreskrim AKP Cahya Prasada Tuhuteru.
Motifnya terdengar sederhana, perampokan. Namun, kronologi di baliknya mengungkap sebuah rencana dingin yang berawal dari perkenalan di dunia maya.
AKP Cahya memaparkan, hubungan antara pelaku dan korban baru seumur jagung, terjalin melalui sebuah platform digital.
Komunikasi intens di antara mereka berujung pada sebuah janji temu pada Selasa dini hari, sekitar pukul 03.00 WITA.
Lokasi yang disepakati adalah tempat yang jauh dari keramaian, sebuah jalan setapak di area kebun sawit Desa Bajuin.
Kepada wartawan, MM, salah satu tersangka, membeberkan detik-detik kelam itu. Menurutnya, korban terus-menerus menghubunginya, meminta untuk bertemu malam itu juga.
"Korban menghubungi terus, minta bertemu. Kami ada juga merasa takut," aku MM.
Semula, pertemuan disepakati di dekat simpang Desa Kunyit setelah mengetahui korban sudah berada di area Gunung Kayangan.
Para pelaku merancang siasat agar bisa dibonceng oleh korban, namun Candra tampaknya mulai menaruh curiga.
"Sepertinya korban sudah merasa sehingga tidak mau (membonceng). Milih naik kendaraan sendiri," lanjut MM.
Tak kehabisan akal, MM dan HDY terus membujuk korban untuk masuk lebih jauh ke arah Bajuin.
Mereka memakai dalih licik, mengajak korban singgah ke pondok teman. Tujuannya satu mencari lokasi eksekusi yang aman dari lalu lalang kendaraan.
Di jalan sepi itulah, puluhan meter dari jalan poros kecamatan, rencana jahat mereka dijalankan.
Saat Candra hendak beranjak pergi, MM dari belakang tiba-tiba menarik sepeda motor Honda Beat milik korban.
Candra melawan. Perlawanan itu dibalas dengan tindakan brutal. HDY, rekan MM, sigap mengambil sebilah belati sepanjang 20 sentimeter dari dalam jok motornya.
Tanpa ampun, senjata tajam itu dihunjamkan ke leher belakang dan kepala korban.
Seketika, Candra ambruk bersimbah darah. Nyawanya melayang di tengah kesunyian malam. Para pelaku kemudian membawa kabur motor korban, meninggalkan jasadnya di jalanan tanah yang sepi.
"Kami mengimbau masyarakat, apabila berjanjian bertemu dengan orang yang baru dikenal, hindari tempat-tempat sepi karena sangat rentan dan riskan," pesan Kapolres AKBP Ricky Boy Siallagan.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Polisi Tangkap Dua Pembunuh Pengantin Baru di Bajuin Tanahlaut, Motif Pelaku Akhirnya Terungkap
Jelang Lawan Persikad Depok, Sriwijaya FC Fokus Latih Penyelesaian Akhir |
![]() |
---|
Hasil Lab Pastikan Bakteri E. Coli Jadi Penyebab Keracunan Massal Puluhan Siswa di Pedamaran OKI |
![]() |
---|
CERITA Operator Pertashop di Palembang yang Viral Diserang OTK Pakai Pistol, Begini Kronologisnya! |
![]() |
---|
Kisah Pilu Atlet Karate Palembang, Leher Terluka Parah Kena Tali Layangan, Kini Harus Jalani Operasi |
![]() |
---|
Pelajar SMA di Empat Lawang Dibegal di Siang Bolong, Pelaku Todongkan Senjata Api dan Sajam |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.