Dewan Kesenian Palembang Gelar Pekan Seni 2025, Berlangsung Selama 5 Hari di Lawang Borotan

SRIPOKU.COM, PALEMBANG- Lawang Borotan tampak lebih berkilau dari biasanya pada Senin (17/11/2025) malam. Cahaya panggung, sorakan pengunjung, dan semangat para seniman menyatu menandai dibukanya Pekan Seni 2025, agenda tahunan yang digagas oleh Dewan Kesenian Palembang (DKP).

Pekan Seni 2025 yang diadakan di Lawang Borotan ini akan berlangsung selama lima hari lima malam dari 17-21 November 2025.

Ketua DKP M. Nasir, didampingi Sekretaris Faldy dan Ketua Panitia Pelaksana Cheirman, menyebut pembukaan tahun ini sebagai yang paling meriah dalam beberapa tahun terakhir.

“Pada acara pembukaan kami tampilkan cerminan wajah seni Palembang yang hidup, penuh warna, dan terbuka bagi semua,” kata Nasir, Selasa (18/11/2025) 

Nasir menceritakan, pada malam pembukaan diawali dengan lantunan Syarofal Anam Al Mutmainah, dilanjutkan Tari Tanggai sebagai simbol penghormatan khas Palembang. 

Setelah Indonesia Raya dan Mars DKP dikumandangkan, Sanggar Mei-Mei mengambil alih panggung melalui Tari Ratu Sinuhun, karya koreografer Sonia Anisah Utami yang memikat penonton dengan gerak lembut dan narasi visual kuat.

Pada kesempatan itu, DKP memberikan penghargaan kepada Dr (K) Silo Siswanto, pencipta Mars DKP, dan Martha Astra Winata, pelukis Ratu Sinuhun yang karyanya menginspirasi visual festival tahun ini. 

Wali Kota Palembang diwakili Asisten Isnaqini Madani membuka Pekan Seni dengan menabuh terbaan syarofal anam, didampingi Ketua DKP M. Nasir, Ketua DKSS Iqbal Rudianto, serta tamu undangan lainnya.

“Kegiatan ini sangat penting untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya, terutama terkait pariwisata. Tentunya melalui kolaborasi bersama,” ujarnya.

Ia berharap tema Ratu Sinuhun, Perempuan, Warna, dan Karya dapat menjadi dorongan agar penetapan Ratu Sinuhun sebagai pahlawan nasional bisa terealisasi.

Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Palembang, Sulaiman Amin, menegaskan dukungan pemerintah terhadap gerakan kebudayaan di kota ini.

“Seni adalah wajah Palembang. Jika kita tidak merawatnya, kota ini kehilangan jati diri," katanya. 

Sedangkan Ketua Program Irfan Kurniawan bersama anggotanya M. Fitriansyah menambahkan bahwa Pekan Seni bukan sekadar festival.

“Ini adalah ruang besar untuk mempertemukan seniman lintas generasi, lintas disiplin, dan lintas latar budaya," katanya. 

Sejumlah tokoh seni dan budaya turut hadir, di antaranya Ketua AMPCB Vebri Alintani, Ketua Kobar 9 Fir Azwar, Ketua Tim 11 Mang Dayat, anggota TACB Dr Kms Ari Panji, SMB IV RM Fauwass Diraja, serta beberapa pejabat terkait lainnya.