Berita Palembang

Songket Kuno Palembang Berusia 100 Tahun Kembali ke Kampung Halaman, Dihibahkan Warga Australia

Kain songket motif Limar ini diserahkan secara resmi oleh seorang warga negara Australia, Mr. Pete Muskens (70), kepada Pemerintah Kota Palembang.

Penulis: Syahrul Hidayat | Editor: tarso romli
sripoku.com/syahrul
SONGKET 100 TAHUN - Kain songke berusia 100 tahun dikembalikan Mr Pete Muskens warga Australia kepada Pemkot Palembang, Rabu (29/10/2025). Tampak Mr Pete Muskens dan istrinya disamping Wali Kota Palembang, Ratu Dewa. 

Ringkasan Berita:
  • Songket Kuno Palembang Berusia 100 Tahun Kembali ke Palembang setelah 30 tahun dimiliki Mr Pete
  • Sempat Jadi Alas Meja warga Australia diperoleh Tahun 1949 dari seorang pilot Belanda
  • Kini disimpan di Museum SMB II Palembang untuk memperkaya koleksi museum.

 

SRIPOKU.COM, PALEMBANG - Kota Palembang kembali diperkaya dengan warisan adiluhung budayanya.

Sepotong kain Songket Palembang kuno yang diperkirakan berusia 100 tahun dan sempat tersimpan di Australia, kini kembali ke tanah asalnya.

Koleksi berharga ini diserahkan secara resmi oleh seorang warga negara Australia, Mr. Pete Muskens (70), kepada Pemerintah Kota Palembang yang diterima langsung oleh Walikota Palembang, Ratu Dewa, di Rumah Dinas Walikota pada Rabu (29/10/2025) sore.

Dalam acara yang sarat makna ini, Walikota Ratu Dewa menyampaikan apresiasi tinggi atas kepedulian Mr. Pete Muskens.

Sebagai bentuk penghargaan, Walikota menyerahkan piagam kepada pria Australia yang kini tinggal di Negeri Kanguru bersama istrinya tersebut.

Songket kuno bermotif Limar dengan nama motif spesifik "Songket Mas Jantung" ini memiliki perjalanan yang sangat panjang dan unik.

Mr. Pete Muskens, yang orang tuanya berkebangsaan Belanda dan pernah tinggal di Indonesia periode 1945-1951, menceritakan bahwa ia mendapatkan songket tersebut dari orang tuanya sekitar tahun 1949, dengan pesan agar kain itu disimpan karena merupakan Songket dari Palembang.

Orang tua Mr. Pete sendiri mendapatkan kain berharga itu dari seorang pilot Belanda.

"Saya tidak tahu pasti bagaimana pilot Belanda itu membeli songket tersebut," ujar Mr. Pete yang diterjemahkan oleh seorang penerjemah.

Baca juga: Anak Bermain Api, Mobil Toyota Hilux Bapaknya Ludes Terbakar di Lubuk Linggau Timur

Setelah 30 tahun berada di tangan Mr. Pete dan tersimpan di loteng rumahnya di Australia, akhirnya ia memutuskan mengembalikan songket yang berukuran 80 cm dengan panjang 2 meter ini setelah ia melihat kain serupa saat berwisata ke museum di Sumatera beberapa tahun lalu.

Walikota Ratu Dewa mengungkapkan fakta menarik yang cukup mengejutkan.

Ia mengatakan bahwa Mr. Pete semula tidak menyadari nilai historis dan material kain tersebut.

"Pete tidak tahu songket ini barang berharga. Jadi, ini sempat dijadikannya alas meja. Terbukti masih ada sisa tumpahan lilin," ungkap Walikota Dewa di sela penerimaan hibah.

Sementara itu, Pemerhati Kain Songket Palembang, Ilham Zhuliansyah, yang hadir dalam acara tersebut, menjelaskan kekhasan kain yang berasal dari tenunan kampung ini.

Sumber: Sriwijaya Post
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved